Liputanjatim.com – Guna memperkuat dukungan untuk duet Jokowi-Ma’ruf Amin, Cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin terus melakukan konsolidasi bersama jajaran Kiai Sepuh atau Kiai Khos di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Konsolidasi yang dilakukan Kiai Ma’ruf, sapaan akrabnya, akan berlangsung hingga Rabu (23/1) malam dengan para Kiai Sepuh. Pertemuan tersebut ditujukan untuk menguatkan tim pemenangan khususnya di lingkungan NU yang mayoritas di Jatim.
“Tambah solid. Pertemuan Rabu malam kemarin berlangsung sangat konstruktif, dan semuanya satu tekad: menangkan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf,” papar Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin yang ikut dalam pertemuan tersebut, Kamis (24/1/2019).
Besarnya dukungan para Kiai Sepuh, ungkap Machfud, menjadi variabel penting dalam menjamin suksesnya kerja-kerja pemenangan Jatim.
“Apalagi di Jatim ini, sesuai data survei kami, lebih dari 80 persen masyarakatnya berafiliasi atau setidaknya mengidentifikasi diri sebagai bagian dari jamaah NU. Dan dalam tradisi NU, suara Kiai Sepuh sangat didengar,” sambung Machfud.
Ia melanjutkan, satu suara Kiai Sepuh untuk pasangan calon nomor urut 01 tersebut tidak terlepas dari duet yang saling melengkapi antara Jokowi dan KH Ma’ruf. Jokowi dengan pengalaman panjang di pemerintahan sudah membuktikan kinerjanya sebagai pekerja andal, bersih, dan pro-rakyat.
Kemudian KH Ma’ruf merupakan sosok ulama senior di lingkungan NU. Yang selama ini telah melakukan langkah-langkah pemberdayaan umat dan menjadi benteng bagi kukuhnya NKRI.
“Jadi klop sudah. Indonesia tambah maju nantinya di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf,” pungkasnya.
Dengan dukungan Kiai Sepuh, Machfud optimis menang 70 persen. Terlebih sebelumnya, di Madura tim bertemu dengan Himpunan Lora Madura untuk semakin menyatukan gerakan dan pikiran demi kemenangan Jokowi-Ma’ruf.
Untuk diketahui, pertemuan tersebut dihadiri sejumlah Kiai Sepuh NU. Seperti KH Miftahul Akhyar, KH Anwar Manshur, KH Zainuddin Djazuli, KH Anwar Iskandar, KH Abdullah Kafabih, KH Agoes Ali Masyhuri, KH Idris Hamid, KH Nuruddin, KH Ja’far Yusuf, dan KH Abdul Matin.