Liputanjatim.com – Wakil Ketua Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar menyerukan kepada warga NU untuk tidak golput. Sebab, para kiai sepuh sudah bersepakat untuk memberikan dukungannya kepada Cawapres KH Ma’ruf Amin. Oleh karena itu, datang ke TPS saat pencoblosan bagi warga NU merupakan jihad fi sabilillah.
“Kami warga NU punya hak politik yang sama dengan warga Indonesia lain. Para kiai sepuh sudah memutuskan untuk menjaga dan melestarikan ajaran ahlussunnah wal jamaah dengan mendukung KH Ma’ruf,” ungkap Kiai Anwar dihadapan alumni pondok pesantren di Ponpes An-Nur 1 Jalan Dipenogoro, Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (9/4/2019).
Sebab, menurut Kiai Anwar, nasib bangsa dan kelestarian ajaran ahlussunnah wal jamaah ditentukan di bilik suara pada 17 April mendatang.
“Jika nasib bangsa dan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah yang sudah diajarkan kepada kita di pesantren ditentukan hanya dalam waktu 1 menit di 17 April nanti, apakah rida keputusan yang salah akan berdampak kepada hilangnya ilmu dan ajaran yang sudah diberikan kepada kita selama di pesantren,” ungkap Kiai Anwar.
Selain itu, Kiai Anwar juga menghimbau kepada warga NU untuk tidak terpancing dengan hoax, ujaran kebencian dan tudingan yang sekarang masif dilayangkan kepada kiai sepuh dan NU.
“Biarkan dan doakan saja. dan jangan sampai kita surut untuk berjuang meneruskan ajaran para guru kita di pesantren. Inilah jihad fi sabilillah, dengan terus bersosialisasi door to door,” tuturnya.
Kiai Anwar menambahkan jika seruan ini akan disampaikan ke 15 titik wilayah Jawa Timur. Tujuannya, agar warga NU solid dan satu suara mendukung keputusan kiai sepuh agar memilih capres-cawapres nomer urut 01.
“Kemarin di Blitar, sekarang disini (An-Nur 1) dan ada 15 titik lain di Jawa Timur. Untuk menyampaikan keputusan para kiai sepuh yang sudah dipertimbangkan dan memiliki alasan valid untuk melestarikan ahlussunnah wal jamaah,” tegasnya.