Liputanjatim.com – Sebanyak dua desa di dua kabupaten dikategorikan sebagai desa sangat tertinggal di wilayah Jatim. Dua desa tersebut adalah Desa Jeruksosok, Kecamatan Binakal, Bondowoso dan Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Untuk mengentaskan desa tertinggal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, akan melakukan beberapa upaya agar dua desa tersebut dapat mengejar ketertinggalan.
“Ada dua desa sangat tertinggal, satu karena dampak Lapindo di Sidoarjo, satu di Bondowoso,” kata Khofifah saat Raker Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa 2020 di JX Internasional Surabaya, Selasa (25/2/2020).
Salah satu caranya, menurut Khofifah, desa yang masuk kategori tertinggal untuk bersinergi dengan desa terdekatnya.
“Desa di Bondowoso karena memang daerah ini sulit dijangkau. Maka tadi saya menyebut dari sisi keterjangkauan dia harus bisa bersinergi dengan desa setempat,” jelas Khofifah.
Tugas Bupati di daerah, menurutnya harus bisa memberikan konektivitas agar desa yang masuk dalam kategori tersebut dapat dientaskan.
“Inilah yang memang menjadi tugas bupati. Misalnya desa ini batasnya ini desa ini batasnya inilah ya atau antar desa. Siapa yang melakukan koneksitas, maka pihak kabupaten ini harus sering turun supaya konektivitas antar desa itu dibantu dengan APBD kabupaten,” ungkap Khofifah.
Untuk itu, Khofifah berharap, pada tahun ini desa-desa yang berkategori tertinggal dapat mengejar desa yang berkategori berkembang dan maju.
“Nah dari posisi Jawa Timur, sekarang ini masih ada 1.207 desa tertinggal. Kita berharap tahun 2020 ini zero desa tertinggalnya,” pungkasnya.