Liputanjatim.com – Masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, membuat Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta semua pihak termasuk kepala daerah mengantisipasi kluster penyebaran Covid-19 baru. Terutama dari beberapa klaster yang muncul seperti klaster keluarga, perkantoran hingga pilkada.
“Kita sadari Covid-19 ini merupakan persoalan dunia. Maka, ini menjadi tugas kita untuk membangun soliditas dan solidaritas dengan gerakan seirama menanggulangi penyebaran Covid-19,” kata Khofifah, Sabtu (12/9/2020).
Selain itu, Khofifah juga meminta agar bupati dan walikota untuk lebih memperhatikan optimalisasi dan realisasi anggaran. Agar lebih tepat sasaran sehingga serapannya bisa lebih maksimal.
“Percepatan realisasi ini harus seiring dengan ketepatan akuntabilitas penggunaan anggaran yang ada. Bapak Presiden juga terus mengingatkan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran secara tepat sasaran dengan menggerakkan ekonomi masyarakat,” tambah orang nomor satu Jatim tersebut.
Baca Juga : https://www.liputanjatim.com/gus-hilmy-berbagi-kebahagiaan-bersama-yatim-piatu/
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama menurunkan positifty rate, fatality rate dan meningkatkan recovery rate. Dengan cara melalui kepatuhan yang tinggi terhadap penerapan protokol kesehatan secara ketat.
“Kami berharap kepada bupati/walikota untuk melakukan indentifikasi mapping dan indentifikasi tempat-tempat yang menjadi klaster baru tiap wilayah masing-masing,” kata Fadil.
Untuk itu, Fadil menilai ada beberapa klaster yang perlu meningkatkan kewaspadaan antara lain seperti area pasar, mall, tempat ibadah, tempat bekerja dan rumah sakit.
Bahkan, akhir-akhir ini terdapat klaster baru yang cukup memprihatinkan seperti klaster keluarga, pasar dan perkantoran.
“Saya melihat ini terjadi karena pergerakan orang pada permukiman dan perbelanjaan masih tinggi. Ini yang harus dwaspadai munculnya klaster baru,” paparnya.
Dengan adanya fakta baru tersebut, Fadil berharap kepada semua pihak untuk jangan pernah bosan menggunakan masker. Hal guna mencegah munculnya klaster penyebaran virus Corona baru.
“Kita tidak boleh lelah mengajak masyarakat menggunakan masker. Mari jadikan masker sebagai gaya hidup baru,” pungkasnya.
