Ketua Komisi D Usulkan Status Siap Siaga dalam Kebencanaan Alam di Sidoarjo

Liputanjatim.com – Bencana hidrometeorologi berupa angin kencang dan angin puting beliung kerap kali menimpa wilayah Kabupaten Sidoarjo akhir-akhir ini. 

Data BPBD Sidoarjo mencatat, telah terjadi enam kali angin kencang dan satu kali angin puting beliung sejak bulan Oktober yang mengakibatkan ratusan rumah rusak di sejumlah desa dan kecamatan. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan dalam mitigasi bencana guna meminimalisir dampak kerusakan yang ada. 

Menurutnya, dibutuhkan langkah-langkah yang terintegrasi dan terukur dalam mitigasi bencana, mulai dari upaya antisipatif hingga penanganan bencana pasca kejadian. 

“Kami mendorong agar sudah mulai dilakukan mitigasi bencana menggunakan alat deteksi dini seperti early warning system sehingga bisa mendeteksi pergerakan arah angin sebagai langkah antisipasi di masing-masing daerah,” sampainya. 

Dalam pelaksanaannya nanti, Pemkab dapat bekerja sama dengan BMKG Juanda sebagai instansi yang kompeten dalam bidang tersebut agar upaya deteksi dini dapat dilakukan secara tepat. 

Pria yang menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo ini juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih material bangunan ketika mendirikan rumah. 

Dikatakannya, masyarakat tidak boleh asal sembarangan apalagi sampai mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan. Hal tersebut sangat berbahaya ketika terjadi cuaca ekstrem yang memiliki potensi bencana seperti ini. 

“Masyarakat juga harus melakukan mitigasi bencana melalui peningkatan pemahaman terhadap struktur kekuatan rumah. Harus dipastikan bangunan rumah berdiri kokoh sehingga lebih tahan ketika terjadi peristiwa serupa,” sambungnya.

Terkait penanganan bencana pasca kejadian, sosok yang akrab disapa Cak Nasih ini meminta Pemerintah Desa, Dinas Sosial, BPBD, dan beberapa pihak terkait agar terus melakukan koordinasi secara intens untuk memastikan dampak kerusakan dapat segera tertangani dengan cepat.

Terlebih, Cak Nasih mengusulkan kepada BPBD agar dapat menyiapkan dana on call sebagai dana cepat tanggap darurat dengan prosedur yang lebih sederhana. Sehingga kebutuhan warga terdampak dapat langsung dipenuhi hari itu juga.

“Tidak boleh ada lagi korban bencana ketika lapar masih kelaparan, ketika hujan masih kehujanan. Jadi dalam waktu seketika itu juga kebutuhan seperti dapur umum, ketersediaan asbes dan terpal, dan kebutuhan lainnya sudah harus tercukupi,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here