liputanjatim.com – Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur Fauzan Fuadi kritik program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah di Stadion Gelora 10 November Surabaya. Kritik tersebut tidak terlepas dari manajemen antrian yang justru menciptakan kerumunan baru.
Sebagaimana pantauan di lapangan, tampak masyarakat memenuhi tribun stadion tanpa adanya jarak antar satu dan yang lainnya. Kondisi demikan itu, membuat Fauzan khawatir akan menimbulkan cluster baru penyebaran covid-19 di Surabaya.
“Kita tahu maksud pemerintah baik, tapi menajemen teknis pelaksanaan perlu diperbaiki, jangan asal kejar target,” ungkap anggota Komisi C itu, Jumat (9/7/2021).
Ia menilai, pengelolaan pelaksanaan vaksinasi massal yang dilakukan pemerintah harus termanajemen dengan baik. Mulai dari manajemen waktu, jumlah peserta perhari atau perjam hingga soal sistematika antrian. Hal yang demikian itu perlu dilakukan simulasi. Jika ada antrian yang panjang dan menciptakan kerumunan tentu akan menjadi bomerang tersendiri bagi pemerintah, berupa pembangkangan dari masyarakat.
Sebab, kerumunan baru program vaksinasi di Stadion di Gelora 10 November tersebut sudah tersebar di media sosial dengan sejumlah komentar miring dari masyarakat terhadap pemerintah. Warganet menuduh pemerintah sendiri menciptakan kerumunan, sedangkan kegiatan masyarakat seperti hajatan masyarakat dan tempat ibadah dibatasi bahkan ditutup.
Kondisi yang demikian itu, kata Fauzan, perlu dilakukan evalusi manajemen pelaksanaan vaksinasi dengan cara melakukan simulasi terlebih dahulu. Dimana adanya pembatasan peserta dan waktu bagi peserta serta dukungan dari petugas dan jumlah aparat keamanan yang memadai.
“Mudah-mudahan kita semua, warga masyarakat, pemerintah, nakes, aparat keamanan dan seluruh elemen yang terlibat dalam penanganan pendemi ini diberi Kesehatan dan kesabaran. Pandemi ini semoga cepat berakhir,” ungkap Bendahara DPW PKB Jawa Timur itu.