Liputanjatim.com – Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Provinsi Jawa Timur akan mengalami fenomena La Nina di antara bulan Desember 2021 hingga Februari 2022. La Nina merupakan fenomena dimana intensif turunnya hujan sangat tinggi.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk sedini mungkin melakukan pencegahan bencana.
“Saya mengimbau agar mitigasi bencana di Jatim harus dipersiapkan dengan baik. Karena, banyak titik potensi kebencanaan di Jawa Timur yang perlu mendapat perhatian serius,” kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, segala antisipasi dalam menghadapi berbagai potensi bencana harus dipersiapkan sejak jauh hari. Skenario untuk meminimalisasi kerugian pun harus menjadi tolok ukur utama dalam penanganan.
“Indonesia, khususnya di Jawa Timur, adalah daerah rawan bencana. Sepatutnya kita sudah memiliki skenario penanganan terbaik untuk mengantisipasi timbulnya kerugian, baik infrastruktur maupun korban jiwa,” ujar LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari belakangan terjadi bencana di beberapa daerah di Jatim. Menurutnya, hal itu harus menjadi warning untuk bersiap menghadapi potensi kebencanaan yang bisa jadi lebih besar.
Dia pun mengimbau agar dijalin kerja sama lintas komponen dalam melakukan mitigasi kebencanaan yang dipicu oleh fenomena badai La Nina yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung dan cuaca ekstrem.
“Tentu kita tak bisa bekerja sendiri. Maka dari itu, kerja sama lintas sektoral kiranya perlu kita dijalin agar kita betul-betul siap menghadapi kemungkinan terburuk dari berbagai sektor,” ujarnya.