Liputanjatim.com – Syamsul Arifin alias Abu Umar (37) Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur yang diduga sebagai dalang aksi teror bom di Surabaya telah diamankan Densus 88. Abu Umar diamankan bersama istrinya Wahyu Mega Wijayanti (40) di rumah kontrakannya di Perum Banjararum Blok BB, Singosari, Kabupaten Malang.
Di rumah itu, mereka tinggal baru dua bulan bersama satu anak mereka. Umar sendiri tercatat beralamat di Dusun Jatinom, Kanigoro, Kabupaten Blitar. Sementara Wahyu beralamat di Jalan Ir Rais, Klojen, Kota Malang.
Dari situ warga Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro meyakini Abu Umar yang diamankan Densus 88 di Singosari adalah tetangga mereka. Walaupun belum ada keterangan resmi dari pihak terkait, namun beberapa tetangga yakin SA adalah Syamsul Arifin (Abu Umar), warga Kabupaten Blitar.
“Yakin itu bener Mas Apin (panggilan Syamsul Arifin/Abu Umar). Karena semua ciri-ciri pelaku pengeboman, ya seperti keseharian dia,” tutur seorang warga setempat Sugilah, Rabu (16/5/2018).
Sugilah mengatakan bahwa keluarga Abu Umar merupakan keluarga terpandang namun tertutup. “Mas Apin itu keluarga terpandang disini. Ya hanya dia yang kata ibunya aliran keras. Ibunya sering mengeluh ke saya karena susah dibilangin supaya sama seperti saudaranya yang lain,” tutur Sugilah.
Yang dikeluhkan ibu Abu Umar, kata Sugilah, adalah terkait kekerasan hati anaknya mengikuti ajaran agama yang berbeda dengan keluarga besarnya. Di Blitar ternyata Abu Umar juga mempunyai istri. Padahal di Malang, Abu Umar juga beristri.
Ketua RT 3 RW 2 Kelurahan Jatinom Sutikno menunjukkan kartu keluarga ABu Umar. Di situ tercantum nama istri dan dua anak laki-lakinya. “Yang di sini istri sah, yang tinggal di Singosari itu mungkin istri sirinya,” kata Sutikno.
Penasaran dengan keterangan warga, detikcom berkunjung ke rumah bercat coklat yang dikataka merupakan rumah keluarga Abu Umar. Seorang perempuan berdiri di pinggir jalan depan rumah itu. Dia membenarkan, jika ini adalah rumah orang tua Abu Umar.
“Iya saya ibunya. Sudah saya bilangin ndak usah ikut begitu-itu tapi ngeyel. Ada kok istrinya kalau mau ketemu,” ucap ibu Abu Umar.
Rupanya berita penangkapan anaknya, telah diketahui keluarganya. Pihak kepolisian dan beberapa pihak lain telah mendatangi rumah itu untuk konfirmasi. Tak lama kemudian, keluarlah wanita berbaju dan mengenakan cadar coklat. Pandangannya sangat tajam.
“Saya gak tahu apa-apa. Jangan bertanya ke saya. Nanti saja kalau orangnya (Abu Umar) sudah pulang, silahkan tanya sendiri ke yang bersangkutan,” kata istri Abu Umar.
Namun tak lama kemudian istri Abu Umar bercerita jika Senin (14/5) pagi, suaminya pamit pergi ke Malang. Senin malam suaminya masih mengirim SMS menanyakan kondisinya dan dua anaknya.
“Setelah itu gak bisa ditelpon lagi sampai sekarang. Sudah gak usah ditulis macam-macam. Toh belum ada keterangan resmi dari polisi atau Densus 88 kan,” pungkasnya sambil berlalu menutup pintu.
Source: detik.com