Jakarta, liputanjatim.com – Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memberikan pendapat soal kepanikan kubu Prabowo-Sandi saat kekuatan logistik beralih ke Jokowi-Ma’aruf. Karena kekuatan logistik yang mereka panikan seperti media, pengambil kebijakan politik, dan aktor bisnis berpihak pada Jokowi-Ma`ruf Amin.
Ada dua hal yang mempengaruhi keluatan logistik berpaling ke Jokowi. pertama `Stakeholders` itu bersikap rasional dengan mempertimbangkan potensi untung-rugi dan peluang kemenangan masing-masing kubu.
Kedua, pengkutuban itu terjadi karena penantang belum mampu menemukan formula narasi & argumen politik yang solid dan memadai untuk mendeligitimasi kredibilitas petahana.
“Hal itu ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Pemerintah,” Ujar Khoirul Kamis, 11 Oktober 2018.
Meski demikian, Prabowo-Sandi masih berpeluang mempengaruhi pilihan politik publik, termasuk mempengaruhi arah politik para `Stakeholders` demokrasi dalam jangka waktu 7 bulan ke depan.
Dia pun menyarankan, caranya adalah membangun rasionalisasi di tingkat elit dan akar rumput untuk menjelaskan titik lemah kebijakan pemerintah saat ini. Kemudian, memberikan alternatif kebijakan publik yang solutif bagi terbentuknya tata kelola pemerintah yang efektif, responsif, transoaran dan akuntabel.
“Jika rasionalitas itu terbangun, dukungan elit dan masyarakat di akar rumput akan bergeser secara otomatis mengikuti arah logika dan nalar politik publik yang logis dan terukur,” pungkasnya.