LIPUTAN JATIM

Kelangkaan Pupuk Masih Terus Berlanjut, Politisi PKB Ufiq Zuroida akan Berkoordinasi dengan OPD Terkait

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Ufiq Zuroida

Liputanjatim.com – Masalah klasik masih terus mendera para petani di Jawa Timur khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Gresik. Pasalnya, persoalan kelangkaan pupuk terus menghantui para petani. Kondisi yang demikian tersebut membuat politisi PKB Jawa Timur Ufiq Zuroida berencana untuk berkoordinasi dengan OPD terkait, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur untuk menanyakan terkait stok dan pendistibusikan pupuk di masing-masing daerah.

Ufiq Zuroida saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan bahwa dirinya beberapa kali mendapatkan laporan dari konstituennya terkait sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Bahkan jikapun ada, harga pupuk tersebut jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET).

“Temen-temen petani Gresik madul soal sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi saat mereka masuk musim tanam. Kadang ada pupuknya, tapi jauh lebih mahal dan itu membuat mereka dilema,”ungkapnya, (17/6/2021)

Sebagai contoh, harga pupuk dengan jenis urea perkarung berdasarkan Peraturan Menpan No.49 tahun 2000 sebesar Rp 112.500. realita yang ada di lapangan, harganya jauh lebih mahal, bahkan dua kali lipat, diangka Rp 200 ribu.

“Ini yang perlu menjadi antensi bersama dengan berbagai tindakan agar masyarakat petani tidak lagi menjerit,” katanya.

Untuk itu, Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur tersebut berencana melakukan rapat koordinasi bersama dengan Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan Jatim untuk mengetahui persediaan pupuk subsidi dan realita stok pupuk untuk wilayah Jawa Timur.

“Jatah pupuk Jatim itu apakah sudah berdasarkan kebutuhan petani, bagaimana cara mereka menghitungnya.  Kalau perhitungannya berdasarkan kartu tani, ini juga menjadi masalah. Sebab,  tidak semua petani kita terdaftar dalam Aplikasi Elektronik Recana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK),” sambungnya.

Exit mobile version