Jakarta, Liputanjatim.com – Kekeringan yang terjadi pada 56.334 hektar lahan RI pada periode Januari hingga Agustus 2017 tidak akan berdampak pada pasokan beras. Sebab menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, stok beras nasional saat ini ada 1,7 juta ton.
Amran menyebutkan, stok beras hari ini ada 1,7 juta ton, sementara kebutuhan hanya 213 ribu ton per bulan. 1,7 juta ton dibagi 213 ribu ton sama dengan 8 bulan. Jumlah tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan mayarakat hingga 8 bulan ke depan.
Amran juga mengatakan, pemerintah telah membuat kebijakan tentang aturan luas tambah lahan sebanyak 1 juta hektar per bulan. Dengan demikian, produksi padi akan tetap aman.
“Ini yang menolong sehingga kekeringan kurang. Kami kebijakannya adalah tidak boleh (tanam) di bawah 1 juta hektar,” terangnya.
Selain itu, tambah Amran, untuk menghadapi paceklik pihaknya juga melakukan pompanisasi, menyediakan embung, long storage, hingga mempercepat tanam.
Amran juga menyebutkan, saat ini stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang untuk wilayah Jakarta mencapai 45 ribu ton/ hari. Sedangkan kebutuhan hanya sekitar 30 ribu ton/hari.
“Jadi ini tidak ada lagi ceritanya (naik) karena sudah ada HET. Sejak 2016, harga (beras) tidak pernah bergejolak.”, tegasnya.