Liputanjatim.com – Kasus DBD (Demam Berdarah) di Jawa Timur semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Dinkes Jatim, awal tahun ini tercatat sudah ada 1.220 kasus DBD.
Kadinkes Jatim Dr Erwin Triyono mengungkapkan bahwa kasus DBD pada bulan ini meningkat hampir 50 persen dibanding pada periode awal tahun 2021 lalu.
“Di bulan Januari 2021 lalu, tercatat ada 668 kasus DBD dengan kematian 5 orang. Tahun 2022 ini, sampai 27 Januari tercatat sudah ada 1.220 kasus DBD di Jatim,” ungkap Erwin di Surabaya, Jumat (28/1/2022).
Erwin menjelaskan dari 1.220 kasus DBD Januari ini, ada 21 kasus yang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah kematian tertinggi akibat DBD ada di Pamekasan yakni 3 kasus. Kemudian di Bojonegoro dan Nganjuk masing-masing dua kasus.
“Sosialisasi atau promosi kesehatan DBD melalui media eletronik cetak untuk mengajak masyarakat dalam 3M plus melalui kegiatan satu rumah satu jumantik. Lalu koordinasi dengan sektor terkait dalam upaya pencegahan penyakit DBD,” tambahnya.
Lebih lanjut, Erwin menyebut Pemprov Jatim telah meminta daerah agar segera menanggulangi DBD. Menurutnya pihaknya sudah membuat surat ke Dinkes kabupaten kota tentang fokus penanganan DBD melalui berbagai upaya.
“Kita juga ajak surveilans kasus DBD di daerah untuk mensosialisasikan. Kita juga pastikan menyiapkan sarana pelayanan kesehatan, tenaga, dan logistik dalam upaya pengendalian penyakit DBD,” tandas Erwin.