Kaleidoskop Kasat Lantas Polres Situbondo di Tahun 2019

Ilustrasi kecelakaan

Liputanjatim.com – Selama tahun 2019, Polisi mencatat ada 299 kecelakaan yang terjadi di kawasan Situbondo. 115 diataranya nyawa pengendara melayang. Selain korban tewas, tercatat ada 21 luka korban berat dan 447 korban luka ringan.

Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Hendrix Kusuma Wardhana mengatakan tren kecelakaan di tahun ini menurun ketimbang 2018 lalu. Hal ini berdasarkan pada optimalnya program yang digalakkan oleh satuan lantas.

“Selama tahun 2019 ini angka kecelakaan di Situbondo mencapai 299 kasus. Memang secara keseluruhan trennya menurun dibanding angka kecelakaan tahun 2018 lalu,” ungkap Hendrix saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (26/12/2019).

“Diantaranya terlaksana kegiatan pendidikan masyarakat (Dikmas) lalu lintas di sekolah se Situbondo. Selain itu, pemasangan rambu atau spanduk rawan laka di titik-titik rawan kecelakaan juga terbilang efektif,” tambahnya.

Selain itu, beber Hendrix, berbagai program seperti turjawali dan penebaran personel di beberapa titik yang rawan kecelakaan menjadi salah satu indikator penurunan angka laka lantas di Situbondo.

“Juga meningkatnya kegiatan turjawali lantas sesuai rute yang ditentukan. Di samping penebaran personel di simpul-simpul jalan pada saat jam rawan, serta optimalnya pelaksanaan penindakan pelanggaran lalu lintas. Khususnya pelanggaran yang berpotensi menimbulkan laka lantas,” papar Hendrix.

Berdasarkan data dari Satlantas Polres Situbondo, tahun ini angka kecelakaan menurun sebanyak 53 kasus atau 15,3 persen ketimbang tahun 2018 yang mencapai 353 kasus.

Hal ini berbanding sama dengan angka pengendara yang tewas. Di tahun 2018, jumlah korban tewas mencapai 123 jiwa. Lebih banyak 8 jiwa atau sekitar 6,5 persen dibanding 2019.

Sementara korban luka berat di 2018 sebanyak 24 korban atau 12,5 persen lebih banyak dibanding 2019. Lalu untuk korban luka ringan mencapai 477 korban atau 6,3 persen dibanding 2019.

“Hanya kerugian material yang trennya terbilang naik. Tahun 2019 kerugian material mencapai Rp 747. 645. 000. Angka itu meningkat dibanding tahun 2018 yang senilai Rp 651. 650.000,” pungkas Hendrix.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here