Liputanjatim.com – Pemerintah Kota Surabaya akan buka lagi Car Free Day di Jalan Kertajaya, Minggu (19/12/2021) besok. Pembukaan kembali CFD ini akan menggunakan protokol kesehatan ketat yang dilksanakan dari pukul 06.00-09.00 Wib.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Suharto Wardoyo menuturkan hal tersebut sesuai dengan Perwali nomor 67 Tahun 2020 tentang Penerapan Prokes dalam Rangka Pencegahan dan Memutus Mata Rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya.
“Ada pembatasan, maksimal 300 orang.Di setiap titik pintu masuk dan keluar akan dipasang scan QR Code PeduliLindungi,” kata Suharto.
Pembukaan CFD ini juga berlaku kepada para pedagang kaki lima, begitupun beserta peraturannya. Namun selama CFD berlangsung, para PKL tidak diperkenankan berjualan. Ini demi menghindari kerumunan massa di area tersebut.
Untuk mendukung hal itu, Suharto menyebut, Pemkot Surabaya juga akan melakukan penutupan Jalan Kertajaya saat pelaksanaan CFD. Di antaranya, mulai dari perempatan Jalan Kertajaya – Jalan Dharmawangsa hingga ke arah timur menuju ke perempatan Jalan Kertajaya – Jalan Menur.
“Karena CFD khusus untuk masyarakat yang akan berolahraga. Sedangkan pedagang dilarang masuk, tidak boleh untuk berjualan, khusus olahraga,” tegasnya.
Kepala Dinas yang akrab disapa Anang itu menuturkan, setiap pengunjung yang datang ke area CFD, diwajibkan sudah mengikuti vaksinasi dosis lengkap.
“Pasti, sebelum masuk area CFD akan dicek suhu tubuhnya dan diminta untuk cuci tangan. Di titik-titik strategis akan kami sediakan juga wastafel dan hand sanitizer,” sebutnya.
Di samping itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya juga akan mendirikan posko kesehatan di lokasi selama CFD berlangsung. Upaya ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang berolahraga di CFD Jalan Kertajaya.
Anang juga mengingatkan kepada masyarakat yang akan berkunjung ke CFD, agar tetap disiplin mematuhi dan menerapkan prokes ketat. Meskipun sedang berolahraga, petugas akan mewajibkan untuk memakai masker atau face shield.
“Selain itu kami harap masyarakat menghindari kerumunan. Jangan sampai nanti ketika berolahraga masyarakat melepas masker kemudian berkerumun,” pungkasnya