Liputanjatim.com – Bendahara DPD Gerindra Jawa Timur, Muhammad Fawait menganggap komentar Eks politikus PSI Guntur Romli yang menyebut Bacapres Prabowo Subianto memecah belah dan adu domba pendukung Presiden Joko Widodo demi meraih kemenangan di pilpres 2024 adalah sebuah keirian dan ketidak senangan.
Gus Fawait mengatakan, kolaborasi ciamik yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Prabowo sebagai Menteri Pertahanannya memang membuat semua orang kaget dan berdecak kagum, mengingat keduanya pernah menjadi rival politik di pilpres 2014 dan 2019 lalu.
Namun apa yang dilakukan Jokowi yang meminta Prabowo sebagai Menhannya terbukti berhasil, khususnya dalam mengendalikan stabilitas politik. Sebab, jika stabilitas politik tidak baik, ia tidak yakit kerja dan program pembangunan yang dicanangkan akan berjalan maksimal. Hal ini yang membuat beberapa pihak tidak senang melihatnya.
“Namanya keberhasilan pasti ada pihak-pihak yang tidak ingin itu terjadi atau mungkin tidak senang dengan keakraban beliau berdua,” kata Gus Fawait dikonfirmasi Viva Jatim, Selasa 8 Agustus 2023.
“Itu tanda-tanda beliau akan jadi presiden, menjadi penerus presiden Jokowi. Kita tahu bahwa kolaborasi Pak Prabowo dengan Pak Jokowi ini mengguncangkan bukan hanya Indonesia, tapi juga dunia,” tambahnya.
Presiden Laskar Shalawat Nusantara (LSN) ini menuturkan, perjalanan Jokowi dengan Prabowo dalam menjalankan fungsi kepemerintahan sudah melalui berbagai rintangan. Salah satunya pengentasan Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan hampir berbagai sektor di hampis seluruh negara.
“Dengan stabilitas politik yang terjaga baik di Indonesia dengan kolaborasi politik Pak Prabowo dan Pak Jokowi justru Indonesia menjadi negara yang tidak disangka-sangka dapat menggendalikan pandemi Covid. Pemulihan ekonominya lebih cepat dibanding negara-negara lain. Banyak orang kaget dengan Indonesia, itu karena kedewasaan politik kita,” jalasnya.
Sikap patriotis dan rendah hati Prabowo sehingga menerima pinangan Jokowi untuk masuk ke dalam kabinet, lanjut Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini, patut menjadi pembelajaran dan contoh bagi generasi masa depan. Bahwa berkompetisi, adu gagasan dalam demokrasi adalah hal yang wajar, tapi jika berbicara kepentingan bangsa dan negara, harus mengesampingkan kepentingan pribadi.
“Jika berbicara kepentingan bangsa dan negara, mereka bisa berkolaborasi. Mengesampingkan kepentingan pribadi,” lanjutnya.
Hal tersebut, menurutnya pendukung Jokowi di pilpres sebelumnya banyak yang jatuh hati bahkan memberikan dukungan kepada Prabowo. “Bahkan restu dari Presiden Jokowi untuk Pak Prabowo sangat kelihatan, sangat nampak sekali. Maka kami yakin keberhasilan presiden Jokowi 2019-2024 dalam memimpin republik ini akan dilanjutkan dengan baik oleh Presiden berikutnya yaitu Prabowo Subianto,” pungkas Gus Fawait.