Liputanjatim.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nganjuk selama beberapa jam pada (30/01/2025) malam hari menyebabkan debit air sungai meningkat secara drastis. Akibatnya, jembatan penghubung antar desa di Desa Gemenggeng, Kecamatan Bagor, amblas dan tidak bisa digunakan. Jembatan tersebut roboh setelah diterjang derasnya arus sungai yang membawa bongkahan rumpun bambu dan material lainnya. Selain itu, usia jembatan yang sudah tua turut memperparah kondisi hingga akhirnya putus total.
Akibat putusnya jembatan ini, puluhan kepala keluarga (KK) di Dusun Dawar, Desa Gemenggeng, kini mengalami kesulitan dalam beraktivitas. Jembatan ini merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Dusun Dawar dengan desa-desa lain di Kecamatan Bagor. Kini, warga yang ingin bepergian ke desa lain terpaksa harus menempuh jalur alternatif dengan memutar sejauh dua kilometer.
Salah satu warga Dusun Dawar, Sutrisno (45), mengungkapkan bahwa warga kini harus berjalan lebih jauh untuk beraktivitas. “Biasanya kami hanya butuh beberapa menit untuk sampai ke desa sebelah, tapi sekarang harus memutar jauh. Ini sangat menyulitkan, terutama bagi anak-anak sekolah dan warga yang bekerja,” ujarnya.
Kepala Desa Gemenggeng, Haryanto, membenarkan bahwa jembatan penghubung di desanya telah putus total. Ia menjelaskan bahwa jembatan ini memiliki peran yang sangat penting bagi mobilitas warga. “Tanpa jembatan tersebut, warga yang akan menuju Kecamatan Bagor atau sebaliknya harus mencari jalur lain dengan cara memutar sejauh dua kilometer. Ini tentu menjadi kendala besar bagi aktivitas harian masyarakat,” kata Haryanto.
Lebih lanjut, Haryanto menambahkan bahwa amblasnya jembatan ini dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, derasnya arus sungai yang membawa banyak material seperti bongkahan rumpun bambu yang menyangkut di bawah jembatan. Kedua, usia jembatan yang sudah tua sehingga strukturnya tidak mampu menahan tekanan dari aliran air yang meningkat. “Ketika debit air sungai meningkat, bambu dan material lainnya tersangkut dan akhirnya menyeret kerangka jembatan hingga putus,” jelasnya.
Jembatan ini menjadi akses utama yang menghubungkan Desa Gemenggeng dengan desa-desa lainnya di Kecamatan Bagor. Warga sangat berharap agar Pemerintah Kabupaten Nganjuk segera turun tangan untuk melakukan perbaikan. “Kami sangat membutuhkan jembatan ini, terutama bagi anak-anak yang harus ke sekolah dan petani yang mengangkut hasil panennya ke pasar,” ujar Siti, salah satu warga setempat.
Menanggapi kejadian ini, pihak Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyatakan akan segera melakukan survei lokasi untuk menilai tingkat kerusakan dan langkah perbaikan yang bisa dilakukan.
Hingga berita ini diturunkan, warga masih berupaya mencari solusi sementara agar aktivitas tetap bisa berjalan sambil menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan yang amblas tersebut.