Jembatan Kacangan di Gresik Mulai Dikebut Pembangunan, Desember Ditargetkan Selesai


Liputanjatim.com
 – Usai menang lelang tender seharga Rp. 13.074.982.498,54 (13 Miliar lebih), pihak PT. Bangun Mulya Tan Abadi kini mulai kebut pembangunan Jembatan Kacangan, progres sementara diketahui mencapai kurang dari 5%.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Firman selaku Kepala Pelaksana Lapangan dari PT. Bangun Mulya Tan Abadi saat berada di lokasi penggarapan.

Firman menyampaikan, progres pembangunan Jembatan Kacangan yang terletak di desa Bulurejo, kecamatan Benjeng itu, sementara ini masih dalam tahap pembongkaran bangkai jembatan lama.

“Saat ini baru proses pengajuan material pondasi dan bongkar bangkai jembatan lawas yang ambruk. Targetnya nanti selesai di bulan Desember, selama kurun 5 bulan. Saat ini baru jalan 3 minggu pengerjaan, sedangkan untuk progres sementara, belum sampai 5 persen,” kata Firman kepada liputanjatimcom saat dimintai keterangan, Rabu (27/07/22).

Diketahui, step awal pembangunan Jembatan Kacangan ini adalah pada kerangka pondasi, yang sekarang ini sudah masuk pada tahap profel (tahap perencanaan). Sehingga hasilnya diperkirakan ada sebanyak 14 tiang rangka pancang.

“Step awal ini, baru penentuan pondasi. Biasanya selang 14 hari setelah diprofelkan bahan pondasi tiang pancang baru akan datang,” ungkap Firman.

Lebih dalam, Firman merinci, bahwa desain bangunan jembatan kacangan yang baru ini bakal berbeda dengan sebelumnya. Bila sebelumnya memakai bentang per-30 meter di tiga titik (dalam sepanjang 90m), kini rencananya akan diberlakukan bentang sepanjang 60 meter dan 30 meter.

“Dulu bentang-nya itu per 30 meter, rinciannya;30m,30m dan 30m. Namun untuk rekondisi nanti kita pakai bentang sepanjang dengan 60m dan 30m,” rinci Firman.

Dari situ, pihaknya turut memperkirakan, bahwa yang paling berat nanti ada di rangka bajanya, dikarenakan dalam kasus ini memakai bentang 60 meter. Untuk itu, digadang pada bulan Oktober 2022 mendatang, ereksen rangka baja baru siap untuk dipasang.

Sementara itu, ditempat berbeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPTR) Gresik Achmad Hadi turut menjelaskan, bahwa desain jembatan dengan menggunakan 2 segmen bangunan dengan rincian 60 meter dengan 30 meter itu, berfungsi agar tidak terjadi patahan tiang pancang seperti jembatan sebelumnya.

“Jadi 2 Segmen, panjang konstruksi utama 60 meter dengan rangka baja, sedangkan yang segmen pinggir panjang 30 meter dengan girder balik tanpa rangka atas. Darisitu untuk menghindari pancang yang posisinya di tengah sungai agar tidak berisiko seperti jembatan yang lama,” pungkas Achmad Hadi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here