Liputanjatim.com – Menjelang penerapan kebijakan PSBB di Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo dan Gresik diterapkan, Polda Jatim menggandeng TNI untuk menggelar rapat kordinasi terkait tekhnis pengamanan.
Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, kebijakan PSBB memerlukan personel yang cukup banyak. Untuk itu, pihaknya menggandeng TNI untuk pematangan strategi pengamanan selama PSBB.
“Ini masih dibahas (tekhnis pengamanannya). Kemarin sudah diputuskan dan sekarang masih dibahas Pergubnya kita nanti siang juga baru rapat dengan TNI. Karena kalau nanti PSBB kita akan memberikan personel yang cukup banyak, baik dengan TNI Polri dan dengan stakholder yang lainnya,” ungkap Luki saat ditemui awak media, Senin (20/4/2020).
Untuk itu, pihaknya akan menggelar rapat secara marathon untuk beberapa hari dalam pekan ini. Sebab, menurutnya kematangan dalam tekhnis pengamanan sangat penting.
“Jadi kita dalam minggu ini akan marathon melakukan rapat koordinasi untuk menentukan langkah forkopimda,” jelasnya.
Berkenaan dengan sanksi bagi masyarakat yang melanggar aturan ketat PSBB, Luki menyebut pihaknya akan belajar dari Polda daerah lain yang lebih dulu menerapkan PSBB.
“Kita belajar dari kota-kota yang lain yang sudah melakukan PSBB. Kita lagi rapatkan sanksi-sanksinya. PSBB ini hasil keputusan bersama dengan forkopimda Surabaya, Gresik dan Sidoarjo,” pungkasnya.