Liputanjatim.com – Banyaknya hama tikus di beberapa wilayah termasuk di Lamongan, membuat petani geram sehingga harus memasang jebakan yang dialiri dg listrik. Uapaya tersebut memang mebuahkan hasil tapi juga berakibat menelan banyak korban jiwa.
Berdasarkan data yang dimiliki Polres Lamongan, sepanjang tahun 2020, korban jiwa akibat sengatan listrik jebakan tikus mencapai 12 orang.
Banyaknya korban jiwa tersebut akibat tersengat aliran listrik yang dibuat untuk jebakan tikus. Melihat hal itu, polres Lamongan berinisiatif turun tangan untuk memecahkan masalah ini.
Dalam mengatasi masalah tersebut, mereka menggelar Focus Grub Discussion (FGD) yang bertema ‘Mengatasi Hama Tikus Tanpa Korban Manusia’ di pendopo Wisata Besur Agro Edukasi Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Jumat (13/03/2020).
Akbp Harun, selaku Kapolres Lamongan mengatakan, acara yang diikuti oleh kelompok tani dan pengamat organisme pengganggu tanaman di Jatim serta perwakilan dari PLN tersebut membahas tentang solusi terbaik untuk mengatasi hama tikus tanpa menggunakan jebakan tikus yang beraliran listrik.
“Melalu FGD ini kita berupaya mengajak masyarakat agar tidak lagi menggunakan listrik dalam mengatasi hama tikus karena masih banyak lagi cara lain yang bisa dilakukan untuk mengusir hama tikus,” terang Harun dalam sambutannya.[Nc]