Liputanjatim.com – Provinsi Jawa Timur akan menjadi battle field terbuka dalam Pilpres 2024 yang tinggal hitungan hari. Dengan daftar pemilih tetap (DPT) terbesar kedua di Pulau Jawa, Jatim bersiap menjadi arena kuda pacu dan medan tempur di Pilpres 2024 dengan jumlah pemilih menembus 31,4 juta jiwa.
Dalam pergulatan serta konstelasi politik nasional, banyak pihak memprediksi tiga faktor yang menentukan perolehan suara paslon yang jadi jawara di Jawa Timur, yakni figur elektoral, mesin partai politik, dan kiai khos yang mengiringi perjalanan.
Juru Bicara Pasangan Anies Baswedan-Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur, Fauzan Fuadi menuturkan, dari semua paslon yang bertanding, AMIN yang paling siap untuk memimpin kuda pacu dukungan masyarakat. Modal awal dari peran Gus Imin sendiri yang berasal dari Jombang. Ia memiliki basis suara yang cukup solid.
“PKB juga merupakan runner up di Jatim pada Pemilu 2019 lalu. Saat ini mesin politik AMIN juga sudah panas,” kata Fauzan, Sabtu (13/1/2024).
Ia melanjutkan, AMIN sejauh ini juga sudah mendapat dukungan dari sejumlah pondok pesantren, seperti Ponpes Lirboyo Kediri serta para kiai khos yang ada di berbagai simpul pondok pesantren besar di Jawa Timur.
“Dari tiga faktor kunci itu yang sudah diraih, kami optimis bisa mendapatkan suara terbanyak di Jatim,” jelasnya.
Fauzan juga menjelaskan, pilihan Anies Baswedan mengandeng Gus Muhaimin Iskandar terbukti ampuh menjadi diversifikasi pendukung. Terlihat ada tambahan dukungan dari kelompok yang selama ini bukan pendukung tradisional Anies.
“Makanya kalau dilihat di tiap bulannya selalu ada kenaikan elektabilitas pasangan AMIN,” tegasnya.
Selain mesin partai yang sudah jalan, lanjutnya, ada juga kerelawanan yang disebut keswadayaan terus melaju. Keswadayaan dan kerelawanan teman-teman di Jawa Timur ini bergerak organik dari berbagai daerah, sehingga mereka bergerak sendiri tanpa ada pengaruh atau perintah dari siapa pun.