Liputanjatim.com – Sepanjang 282 kilometer dari total 744 kilometer infrastruktur jalan di Ngawi kondisinya mengalami kerusakan dengan berbagai kategori yakni rusak ringan, sedang dan berat.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Ngawi, Sadli, mengatakan ratusan kilometer jalan yang rusak tersebut merupakan jalan kecamatan maupun jalan penghubung antar desa yang tersebar di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi.
Hal itu, menurutnya, disebabkan oleh kondisi tanah yang labil, terutama di area dekat persawahan.
“Selain itu, juga karena kondisi kendaraan yang overtonase saat melintas di jalanan tersebut,” ungkap Sadli, Rabu (29/1/2020).
Kerusakan terparah terjadi di jalan penghubung antardesa di Kecamatan Padas, diantaranya penghubung antara desa Tambakromo dan Desa Padas.
Menurut penuturan salah satu warga setempat, Hartoyo, mengatakan jika area tersebut sudah mengalami kerusakan sejak 2011. Meski dilakukan perbaikan, namun belum maksimal.
“Rusaknya cukup parah. Terlebih di lokasi tersebut juga sangat minim lampu penerangan jalan. Jadi, kalau malam tidak terlihat dan banyak pengendara yang jatuh,” ungkap Hartoyo.
Untuk itu, Hartoyo berharap pemda setempat segera melakukan perbaikan jalan, mengingat jalan tersebut merupakan akses utama warga menuju wilayah perkotaan.
Ditanya soal apa langkah PUPR Ngawi menanggulangi hal tersebut, Sadli mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan jalan. Hal itu berdasarkan anggaran dari Pemkab Ngawi sebesar Rp 70 miliar untuk perbaikan jalan.