Liputanjatim.com – Jembatan penghubung antara Desa Sarirejo dan Desa Tambakmejangan Kecamatan Sarirejo, Lamongan, tak mampu menahan gerusan air sehingga ambrol setelah selama beberapa hari ini wilayah tersebut diguyur hujan lebat.
Kondisi jembatan yang sudah rapuh dimakan usia membuat jembatan penghubung antar kedua kampung tersebut ambrol. Selain itu, puluhan hektar lahan sawah juga terendam akibat derasnya air yang mengguyur Sabtu (16/03/2019) hingga Senin (18/03/2019).
“Jembatan ambrol tidak diperbaiki, hanya dipasang penyangga dari kayu,” kata Akhmad salah seorang warga desa, Selasa (19/03/2019).
Dibagian bawah dangkal dan banyak bebatuan yang menumpuk dan menyumbat saluran. Akibatnya saat volume air kali terisi penuh karena curah hujan yang tinggi, air hujan tersebut menerjang jembatan hingga ambrol.
Hal ini juga mengakibatkan puluhan hektar sawah yang tidak jauh dari jembatan yang ambrol ikut tenggelam akibat air luberan dari kali.
Akhmad pemilik salah satu yang ikut terendam air menyebuitkan, sawahnya selama ini belum pernah terendam karena aliran air sangat lancar.
“Tidak pernah banjir sebelum jembatan itu rusak. Kalau segera diperbaiki tidak ada masyarakat yang dirugikan,” jelasnya.
Sholeh Harun selaku Kepala desa Sarirejo Kecamatan Sarirejo Lamongan, membenarkan kalau sebagian wilayahnya terendam banjir.
“Penyebab air meluber karena jembatannya buntu akibat ambrol,” ujarnya.
Menurut Sholeh, pihaknya mengaku sudah melaporkan ambrolnya jembatan tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga Lamongan. Informasi yang didapat, pada bulan April mendatang jembatan tersebut akan segera dibangun PU Binamarga Lamongan.[hd]