Liputanjatim.com – Museum pendidikan yang rencana awalnya akan diresmikan bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November akhirnya ditunda. Apakah penundaan tersebut berkenaan dengan belum rampungnya renovasi bangunan yang berada di Jalan Genteng Kali itu?
Kabid Pembangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR) Iman Krestian menjelaskan bahwa penundaan tersebut dikarenakan Wali Kota Tri Rismaharini memiliki rencana lain.
“Target utama peresmian sih tanggal 10 November pada hari pahlawan. Sepertinya Ibu Wali Kota punya ide yang lebih baik, sepertinya akan bertepatan dengan hari guru 25 November. Jadi ini targetnya dimundurin dulu,” ungkap Iwan kepada awak media di kantornya, Selasa (12/11/2019).
Namun begitu, menurut Iman, bangunan bekas gedung kolonial Belanda pada tahun 1910 atau 1913 ini masih belum rampung seratus persen. “Secara struktur bangunan sudah selesai, tinggal finishing dikit-dikit aja,” jelas Iman.
Bangunan model era kolonial ini nantinya akan dikonsep dengan ruang serba guna, ruang matematika, ruang publik, kantin dan juga terkoneksi dengan taman ekspresi yang berdekatan dengan Kalimas. Selain itu, semua area di museum pendidikan juga akan dilengkapi dengan CCTV.
“Untuk lahan parkir sudah dibangun oleh dishub di dekat taman (prestasi),” terang Iman.
Sementara untuk hambatan dalam pembangunan museum pendidikan tersebut, Iman memaparkan terletak pada aksen dan struktur bangunan. Seperti mempertahankan motif tegel (lantai) dan konstruksi bangunan.
“Tegel kunci atau tegel tanah liat nyarinya emang agak susah. Karena kita tidak bongkar semuanya, diupayakan mempertahankan keaslian. Selain itu di belakang juga masih ada tulisan Villa Riverzicht (villa di tepi sungai),” katanya.
Berkenaan dengan anggaran yang dihabiskan untuk membangun museum pendidikan ini, Iman menyebut sekitar Rp 1 miliar melalui satgas gabungan dari beberapa OPD Pemkot Surabaya.
“Kemarin itu kita pakai satgas. Budgetnya sekitar Rp 1 miliar. Kelistrikan dari bidang perlengkapan, tanaman dari DKP dan meterial dan struktur bangunan dari kita,” pungkasnya.