Liputanjatim.com – Putri almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inayah Wulandari, hadir mewakili keluarga dalam acara haul ke-15 ayahandanya di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Minggu (22/12/2024).
Dalam sambutannya, Inayah menekankan bahwa Gus Dur selalu berada di belakang kelompok yang dilabeli minoritas dan komunitas yang dilemahkan. Ajaran ini menjadi landasan bagi banyak orang untuk terus memperjuangkan keadilan sosial dan hak asasi manusia.
“Gus Dur selalu membela yang lemah dan berdiri bersama mereka,” ujarnya.
Inayah juga mengingatkan bahwa Gus Dur tidak hanya berbicara tentang keadilan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk bertindak. Pesan ini sangat relevan di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini, terutama dalam menghadapi kebijakan yang dapat memberatkan rakyat.
“Membela yang lemah adalah berada bersama mereka,” tegasnya.
Salah satu isu yang disoroti Inayah adalah penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Inayah yakin bahwa Gus Dur akan selalu mendukung mereka yang merasa terbebani oleh kebijakan tersebut.
“Gus Dur akan berdiri bersama orang-orang yang dilemahkan. Begitu juga dengan hari ini ketika ada kelompok yang pusing karena menghadapi PPN 12 persen,” ujar Inayah.
“Saya yakin Gus Dur akan bersama mereka yang pusing menghadapi PPN 12 persen tersebut,” ungkapnya.
Acara haul ini bukan hanya sekadar mengenang Gus Dur, tetapi juga menjadi momentum untuk merenungkan kembali nilai-nilai yang diajarkannya. Inayah berharap generasi muda dapat meneruskan semangat perjuangan Gus Dur dalam membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan sosial.
Dengan semangat yang diusung, diharapkan masyarakat dapat bersatu dan saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Mari kita teruskan ajaran Gus Dur untuk Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” pungkas Inayah Wahid.