LIPUTAN JATIM

Histeris Penuh Doa dan Optimis AMIN Menang dari Bumi Ronggolawe

Liputanjatim.com – Saat matahari masih sepenggalah, Gus Muhaimin Iskandar menginjakan kaki di Bumi Ronggolawe. Kibasan angin dan suara gemuruh yang menyibak mata, sesekali ia membetulkan peci hitam yang dikenakan bersama setelan kemeja putih dan celana krem menelusuri jalanan kecil di Tuban.

Sorot matanya menatap ke depan dan senyum lebar itu seperti mempertemukan kehangatan teman. Satu per satu warga menyambut, menerima senyuman itu dan harapan yang terbungkus dalam dialog kecil para pedagang, peziarah maupun warga yang sore itu memadati makam Raden Maulana Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang yang terletak di Kabupaten Tuban, Jumat (29/12/2023).

“Menang Gus, satu putaran,” cletuk warga sambil berebut untuk ber-swa foto bersama Gus Imin.

Sebuah momen bersejarah pun terjadi ketika Gus Muhaimin Iskandar mengunjungi Makam Sunan Bonang, tempat yang sarat makna sejarah dan spiritualitas perjuangan di tanah Jawa. Kehadirannya disambut penuh sukacita oleh para pengunjung, yang merasa dihormati oleh kehadiran seorang pemimpin yang memiliki perhatian khusus terhadap nilai-nilai tradisional.

Ketika Gus Muhaimin tiba di makam tersebut, suasana tenang seketika berubah menjadi sorak-sorai kecil. Masyarakat sekitar meresapi momen berharga ini, memandangnya sebagai tanda penghargaan terhadap warisan budaya dan kepercayaan spiritual yang telah diteruskan dari generasi ke generasi. Serta optimisme adanya perubahan ke depan melalui pasangan Anies Baswedan-Gus Muhaimin Iskandar.

“Sehat-sehat terus Gus, Insyaallah menang,” kata mereka sambil berbincang kecil dengan Gus Imin sebelum masuk ke pintu makam Sunan Bonang.

Mereka pun ikut berdoa bersama dengan Gus Muhaimin di makam Sunan Bonang. Dengan penuh khidmat, doa-doa mengalir sebagai bentuk harapan akan keselamatan, keberkahan, dan kemajuan bagi bangsa ini. Suasana haru dan kekhusyukan melingkupi makam, menciptakan momen yang mengingatkan akan pentingnya menjaga nilai-nilai spiritual dalam setiap langkah perjuangan.

Tidak hanya menjadi pusat perhatian, Gus Muhaimin juga diserbu oleh masyarakat yang berharap mendapatkan foto bersama dengannya. Antusiasme ini mencerminkan keinginan masyarakat untuk terlibat secara langsung dengan pemimpin masa depan mereka, merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam momen bersejarah ini.

Sebagai pemimpin yang merangkul keberagaman dan nilai-nilai lokal, kunjungan Gus Muhaimin ke Makam Sunan Bonang bukan hanya sebagai tindakan simbolis, tetapi juga sebagai wujud nyata dari konsep kepemimpinan yang memahami dan menghormati akar budaya bangsanya. Melalui momen ini, terbentuklah ikatan yang lebih kuat antara pemimpin dan masyarakat, membawa harapan akan masa depan yang lebih baik.

Exit mobile version