Liputanjatim.com – Pemprov Jatim bersama Forkopimda terus menggenjot vaksinasi bisa dilakukan pada seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur. Mengingat, target Pemprov berkenaan dengan strategi herd immunity bisa berjalan untuk mencegah Covid-19 di Jatim.
Berdasarkan data dari Dinas Kominfo Jatim per Selasa (27/7), dari 31.826.206 sasaran vaksinasi, yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 7.405.758 orang atau sekitar 23,27 persen dari total sasaran vaksinasi.
Sementara yang sudah menjalani suntikan vaksin dosis kedua sebanyak 2.946.543 orang atau 9,26 persen dari total sasaran vaksinasi. Sementara untuk pemeriksaan, sebanyak 2.264.790 warga Jatim sudah menjalani rapid tes antibody atau swab tes antigen. Sedangkan yang menjalani tes PCR sebanyak 2.281.063 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya akan terus mengoptimalkan vaksinasi agar bisa dijangkau semua kalangan. Sebab, Khofifah menargetkan pada 17 Agustus 2021, Jatim sudah mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas. Artinya, sekitar 70 persen dari total sasaran vaksinasi sudah tervaksin.
“Kita bisa menyisir semaksimal mungkin segmen-segmen yang kita harapkan menjadi penguatan terwujudnya herd immunity. Harapannya adalah, seluruh segmen ini akan saling menjadi penguatan, bagaimana herd immunity bisa segera kita wujudkan,” kata Khofifah, Rabu (28/7/2021).
Menurut Khofifah, untuk mewujudkan herd immunity pihaknya juga memaksimalkan vaksinasi pada basis sekolah, perusahaan, dan perguruan tinggi.
“Kami mengajak masyarakat untuk segera mengakses tempat vaksin terdekat. Agar masyarakat atau pekerja mendapatkan perlindungan dari risiko terpapar Covid-19,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Herlin Ferliana mengatakan stok vaksin bagi masyarakat umum dan anak-anak mulai menipis. Untuk itu, pihaknya telah bersurat ke Kementrian Kesehatan untuk pasokan vaksin.
“Barangnya (vaksin) di dunia memang langka dan hanya pemerintah pusat yang mampu mendatangkan,” pungkasnya.