Hati-hati Sembelit! Akibat Konsumsi Daging Berlebihan Saat Idul Adha

Sembelit saat makan daging banyak/@mamabear.co.id

Liputanjatim.com – Sembelit merupakan masalah umum yang bisa dialami setelah mengonsumsi terlalu banyak daging saat perayaan Idul Adha, sering kali disebabkan oleh rendahnya asupan serat yang didominasi oleh daging. Saat Idul Adha, tradisi membagi daging hewan kurban kepada keluarga, teman, dan masyarakat dapat menyebabkan peningkatan konsumsi daging yang tinggi dalam jangka waktu singkat.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (FIK UM) Surabaya Ira Purnamasari berpendapat bahwa gejala sembelit mencakup kesulitan buang air besar, perasaan kembung, dan ketidaknyamanan di perut. Ini terjadi karena daging, yang kaya akan protein tetapi rendah serat, dapat memperlambat gerakan makanan melalui saluran pencernaan.

“Daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi sehingga mengakibatkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal. Kondisi tersebut mengakibatkan usus harus bekerja lebih ekstra dalam mengeluarkan feses,” kata Ira kepada detikJatim, Rabu (19/6/2024).

Ia lalu membagikan tips untuk mencegah sembelit, dikatakan bahwa setelah mengonsumsi daging berlebihan selama Idul Adha meliputi peningkatan asupan serat, minum banyak air untuk melancarkan pencernaan. Dengan memperhatikan nutrisi seimbang dan menjaga hidrasi yang baik, masyarakat dapat menikmati tradisi Idul Adha tanpa mengorbankan kesehatan pencernaan mereka.

“Salah satunya buah pepaya yang sudah tidak diragukan fungsinya dalam melancarkan BAB. Sayuran hijau juga mengandung tinggi serat yang baik dikonsumsi untuk melancarkan BAB,” katanya.

Tips selanjutnya, menurutnya bahwa mengonsumsi probiotik seperti tempe atau makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai, mengandung bakteri baik dan bagus untuk sistem pencernaan. Probiotik ini dapat membantu memperbaiki frekuensi BAB menjadi lebih teratur.

“Sama seperti tempe, yogurt juga mengandung probiotik yang dapat membantu melancarkan proses pencernaan,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here