Harga Beras dan Telur Meroket, Pedagang di Gresik Waspadai Dampak Naiknya Harga BBM

Liputanjatim.com – Tidak menentunya harga bahan pokok di pasaran, membuat sejumlah pedagang di Pasar Baru Gresik harap-harap cemas. 

Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Rofah (40), salah seorang pedagang Pasar Baru Gresik itu mengaku cemas lantaran harga bahan pokok beras dan telur tak kunjung turun, bahkan dirasa meroket.

Sementara itu, dari berita yang ia didengar tentang kenaikan harga BBM subsidi di pekan depan, pihaknya juga mengaku khawatir.

“Harga beras dan telur sudah naik dalam waktu seminggu ini, semisal BBM jadi naik harganya di minggu depan pasti harga bahan pokok juga ikutan naik, soalnya pengaruhnya di transport,” kata Rofah kepada Liputanjatim.com, di Pasar Baru Gresik, Kamis (25/08/22).

Ibu paruh baya itu mengungkapkan, untuk harga beras di Pasar sudah mengalami 2 kali kenaikan, sementara selisih kenaikan harga telur bisa dibilang cukup lumayan.

“Beras satu sak ukuran 25 kg itu awalnya seharga 225 ribu, lalu naik 230 ribu, dan naik lagi seharga 235 ribu. Untuk telur mulanya 26 ribu per kilo, sekarang jadi naik 29 ribu,” terangnya.

Meskipun harga bahan pokok tersebut memiliki harga tinggi dan masih belum bisa diperkirakan turun, lanjut Rofah, naluri pedagang tidak ingin mengurangi stok untuk penjualan.

“Kalau saya mengusahakan, meskipun harga beras, telur naik tidak akan mengurangi stok kulak dan jual, sehingga sudah menjadi resiko ketika bahan pokok naik, kami para pedagang rela nomboki (nambahi, red),” beber Rofah.

Alasannya sederhana, menurut Rofah selama 3 tahun lebih menekuni profesi pedagang, didapati  bahwa ketika harga turun malah sepi pembeli, soalnya stok melimpah.

“Kalau pas harga naik itu malah ramai pembeli, soalnya dari pedagang jarang berani yang stok. Disisi lain, pembeli juga ikut takut semisal tidak kebagian jenis bahan pokok yang diharapkan, lucu lah mas pokoknya,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here