Liputanjatim.com – Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang akhir-akhir ini terjadi, Pemkab Sidoarjo menggelar Apel Siaga Bencana Tahun 2022 di Alun-alun Sidoarjo, Rabu (30/11/2022).
Apel tersebut digelar dalam rangka menyiapkan jajaran Forkopimda dan komunitas relawan di Sidoarjo dalam menghadapi gelombang cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG Juanda akan berlangsung hingga Januari 2023 mendatang.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor yang memimpin langsung jalannya Apel menyampaikan, seluruh stakeholder yang tergabung dalam personil siaga bencana hidrometeorologi harus dapat melakukan persiapan secara terukur dan sistematis.
Baca Juga: Bupati Sidoarjo Serahkan Bonus Puluhan Juta Kepada Ratusan Atlet Porprov Berprestasi
Persiapan mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), sarana prasarana serta peralatan yang nanti digunakan untuk penanggulangan bencana benar-benar harus disiapkan secara matang.
Dirinya juga meminta peran aktif masyarakat di lingkungannya masing-masing. Menurutnya, masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan bencana sejak dini secara swadaya.
“Masyarakat juga perlu ikut serta berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Yakni dengan cara tidak membuang sampah di sungai dan saluran air serta melakukan kerja bakti membersihkan saluran pembuangan air secara periodik,” ujar Bupati Muhdlor.
Hal itu perlu dilakukan mengingat penanganan bencana bersifat multi sektor dan multi dimensi. Sehingga Pemerintah tidak akan mampu menangani sendiri tanpa adanya peran serta dari seluruh jajaran relawan dan masyarakat.
“Saya berharap, seluruh lapisan dan sektor ini dapat mewujudkan kolaborasi dan sinergitas agar penanganan bencana dapat berjalan lebih terintegrasi dan lebih cepat terselesaikan,” pinta Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor ini.
Lebih lanjut, Gus Muhdlor juga meminta keseriusan seluruh pihak dalam penanganan bencana yang terjadi. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian dalam upaya tersebut.
Pertama, masing-masing kecamatan mengaktifkan posko siaga bencana. Kedua, pemangku kepentingan senantiasa meningkatkan kolaborasi dan koordinasi. Serta yang ketiga, komunikasi antar stakeholder yang selama ini telah terbangun dengan baik.
Sementara Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo, Dwijo Prawito menegaskan selama Oktober 2022 terjadi sebanyak 5 kali angin kencang dan satu kali angin puting beliung yang berdampak pada kerusakan rumah di beberapa desa yang tersebar di beberapa kecamatan di Sidoarjo.
Ratusan bangunan yang terdampak angin kencang antara lain terletak di Desa Sidokepung dan Desa Entalsewu Kecamatan Buduran, Desa Tanjungsari Kecamatan Taman dan Desa Jati Kecamatan Sidoarjo. Sedangkan dampak dari angin puting beliung ada di Dusun Mlaten, Sidokepung dan Buduran.
Tak hanya potensi bencana angin kencang, pihaknya juga mengingatkan potensi bencana banjir. Pasalnya, beberapa wilayah sempat terendam banjir pada akhir pekan lalu.
“Untuk November 2022 terjadi peningkatan debit air di bagian hulu bersamaan dengan pasang air laut yang berdampak pada luapan air sungai. Akibatnya, terjadi genangan di beberapa desa di wilayah Sidoarjo. Diantaranya di Kecamatan Krian, Tulangan, Sidoarjo, Candi, Porong dan Kecamatan Tanggulangin,” tandasnya.