LIPUTAN JATIM

Gus Salam Minta PKB Fokus Pilkada saja, Abaikan PBNU yang Overlaping

Liputanjatim.com – Seteru antara PBNU dan PKB yang masih terus berlanjut membuat cucu pendiri NU KH Bisri Syansuri, KH Abdussalam Shohib lumayan gerah dan terpaksa kembali angkat suara.

Sebagai partai politik, Gus Salam meminta PKB tidak mengindahkan intervensi PBNU yang kini dimanfaatkan untuk juga berperilaku politis. Menurutnya hal itu sudah melenceng dari rel yang seharusnya menjadi batasan-batasan PBNU.

“Intervensi PBNU ke PKB layaknya ketoprak humor, kukup di tertawakan dan tidak perlu direspon lagi,” kata Gus Salam, Kamis (8/8/2024).

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini pun tidak segan menyebut nama Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf menjadi salah satu dalang keruhnya hubungan PBNU dan PKB. Ia pun tidak canggung menilai, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini sebagai makelar politik dan berusana memanfaatkan nama besar PBNU.

“Saipul sejak dulu hobinya makelaran dan pansos dengan cara konflik dan konfrontasi di media. Dan saat ini dia legalisasi melalui PBNU,” katanya.

Gus Salam pun melihat, akselerasi yang dilakukan PBNU demi menekuk PKB di bawah pimpinan Muhaimin Iskandar (Gus Imin) ini akan sia-sia belaka. Pasalnya tidak ada payung hukum apapun yang menguatkan PBNU mengintervensi PKB.

“PKB tidak perlu lagi merespon apapun statemen oknum-oknum PBNU terkait dengan keberadaan PKB. Karena tidak punya legalitas hukum maupun moral. Biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu,” katanya.

Wakil Ketua PWNU Jatim periode 2018-2023 ini meminta PKB mengalihkan energinya untuk menghadapi Pilkada 2024 saja, dengan menyiapkan para kadernya bertarung berebut kursi kepala daerah. Ini yang dikatakan Gus Salam lebih penting ketimbang hanya meladeni sikap oknum-oknum di PBNU.

“Kami berharap PKB konsen dan fokus pada kerja yang konkrit untuk kepentingan ummat dan rakyat Indonesia,” tuturnya.

“Saat ini yang lebih urgen bagi PKB adalah mempersiapkan kader-kader utamanya untuk mengikuti dan mensukseskan pilkada serentak menjelang pendaftaran,” lanjut dia.

Tidak hanya itu, sebagai penginisiasi Pansus Haji, ia juga berharap Gus Imin fokus pada pendalaman pelaksanaan haji dan membongkar semua permasalahan yang ada.

“Fokus untuk ikut mempersiapkan pansus haji beserta fraksi-fraksi yang ada di DPR, demi memperjuangkan hak-hak rakyat khususunya yang sudah mendaftar haji reguler yang nyata-nyata terdzolimi dengan adanya aroma jual beli kuota haji. Apalagi kasus ini berpotensi terjadi korupsi dengan angka yang fantastis bernilai ratusan miliar,” ujarnya.

Gus Salam pun juga berpesan, agar pengurus PBNU saat ini mengembalikan PBNU ke jalan yang menjadi tugas-tugasnya, yakni fokus kepada permasalahan keummatan. Itu paling bermanfaat, dan membutuhkan konsentrasi yang ekstra.

“Silahkan PBNU fokus dan konsen terhadap masalah keumatan yang membutuhkan perhatian serius. Jangan overlaping mengurusi masalah-masalah yang bukan wilayahnya dan membuat kegaduhan yang tidak berfaidah,” pungkas Gus Salam.

Exit mobile version