Liputanjatim.com – Dalam berbagai survei pilgub terbaru yang memunculkan nama-nama populer di kalangan masyarakat Jawa Timur, KH Abdusaalam Shohib menyebutkan terdapat satu sosok yang menonjol karena perbedaannya. Di antara nama-nama politisi seperti Khofifah Indar Parawansa, Anwar Sadad, Sarmuji, Ida Fauziyah, dan Ahmad Fauzi, hanya Kiai Marzuki Mustamar (KMM) yang bukan merupakan seorang politisi.
“Nah dari berbagai survey tadi, semuanya kan tergolong politisi, ya hanya KMM yang bukan politisi. Seperti bu Khofifah, Anwar Sadad, Sarmuji, Ida fauziyah dan Ahmad Fauzi. Semuanya ini kan politisi, tapi KMM bukan politisi karna selama ini ia fokus di dakwah,” ucap KH Abdussalam Shohib di Live Padasuka TV, Senin (27/5/2024).
Menurut Pengasuh PP Mambaul Ma’arif Denanyar ini KMM telah dikenal luas di masyarakat Jawa Timur sebagai mubaligh yang tulus dan konsisten dalam dakwahnya. Ia mengatakan bahwa KMM telah mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan ajaran Islam tanpa terjun ke dunia politik. Baginya, dedikasinya dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan moralitas membuatnya dihormati oleh banyak kalangan.
“Ketika nama dikerucutkan nama beliau (KMM) ada di survey dan melawati nama Gus Anwar Sadad yang sebelum pilpres dirinya sudah membranding mau maju di pilgub. Hingga saat ini, KMM sebagai satu-satunya non-politisi dalam daftar ini menunjukkan bahwa masyarakat masih sangat menghargai tokoh-tokoh agama yang berfokus pada dakwah dan pendidikan moral,” imbuhnya.
Selama puluhan tahun, menurutnya lagi bahwa KMM telah menjadi figur yang dekat dengan masyarakat. Berdasarkan pengamatannya, sosok Kiai Marzuki selalu siap hadir di berbagai acara dakwah tanpa memandang status atau kemampuan finansial pihak pengundang. Menurutnya, hal ini sangat kontras dengan beberapa tokoh lainnya yang mungkin lebih selektif dalam menerima undangan.
“KMM ini di masyarakat sudah mengakar di masyarakat puluhan tahun, beliau tidak memandang siapapun yang mengundang, mubaligh sekarang kan selektif ada sesuai dengan budgetnya. Tapi KMM tidak, dan itu terjadi sampai beliau jadi ketua PWNU Jatim. Asalkan waktunya tepat, beliau bisa hadir ya hadir,” imbuhnya.
Masih di acara yang sama, President University As Hakim menelisik bahwa Kiai Marzuki Mustamar memiliki keistimewaan tersendiri. Menurutnya kemunculan KMM ini menjadikan Khofifah memikirkan ulang untuk pencalonan dirinya sebagai cagub di Pilgub Jatim mendatang.
“KMM sudah memiliki previllage, tinggal siapa yang digandeng dan siapa yang mengusung,” ucap President University ini.
“Munculnya Kiai Marzuki sebagai lawan yang menarik, karena Khofifah selama ini belum memikirkan siapa lawan yang bisa ditandingi. Dengan kemunculan KMM tentu harus dipikir ulang, ini merupakan satu feel tersendiri bagi KMM,” pungkasnya.