Liputanjatim.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim, menekankan pentingnya sinergi antara sektor teknologi dan industri untuk mempercepat proses reindustrialisasi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam agenda Sarasehan Nasional Pra Munas PB IKA PMII yang mengangkat tema “Reindustrialisasi dan Penguasaan Teknologi Tinggi”, pada Minggu (2/2/2025).
Dalam kesempatan itu, Gus Rivqy sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa pengembangan teknologi industri dalam negeri masih tertinggal, sehingga Indonesia masih bergantung pada teknologi dari luar negeri.
Menurutnya, hal ini menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan pihak-pihak terkait lainnya.
“Soal teknologi dan industri, sudah seharusnya menjadi sebuah kesatuan dalam dunia usaha. Namun fakta di lapangan menunjukkan kalau kurangnya pengembangan potensi teknologi industri dalam negeri. Sehingga kita masih ketergantungan terhadap ‘asupan’ dari negara lain,” ujar Gus Rivqy.
Sebagai anggota DPR yang membidangi sektor industri, perdagangan, dan investasi, ia mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam merangkul para pelaku industri serta komunitas teknologi guna mengejar ketertinggalan tersebut.
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi dari para pelaku industri dan pegiat teknologi yang dapat dikembangkan lebih jauh.
“Saya mendorong pemerintah terus merangkul para pelaku industri dan pihak terkait lainnya untuk segera mengejar ketertinggalan ini,” lanjutnya.
Politisi PKB tersebut juga menegaskan bahwa upaya dalam mendorong kemandirian teknologi industri harus terus berlanjut secara berkesinambungan.
Ia percaya bahwa dengan kerja sama yang erat antara berbagai pihak, sektor industri di Indonesia dapat semakin maju dan berdaya saing tinggi.
“Ikhtiar ini harus terus berjalan. Karena sejatinya ada banyak potensi dari pelaku industri dan pegiat teknologi. Sehingga kerja sama untuk pengembangan teknologi dan industri sangat dibutuhkan untuk menghasilkan kegiatan usaha di Indonesia yang semakin maju,” pungkasnya.