Liputanjatim.com – Perhatian terhadap keberlangsungan toleransi antar umat beragama terus ditunjukkan oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Kali ini, Bupati Muhdlor turut menghadiri acara Dharma Santi sebagai rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun 2023 di Pura Jala Siddhi Amertha, Minggu (02/04/2023).
Kehadirannya yang didampingi oleh Forkopimka Gedangan itu disambut hangat oleh ratusan umat Hindu yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Pemuka agama Hindu kemudian menyematkan ikat kepala dan kain khas Bali kepada Bupati Muhdlor sebagai tanda tamu kehormatan dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya mencari kesamaan dan titik temu dalam perbedaan. Hal itu, menurutnya, dapat menjadi satu kekuatan besar dalam melakukan pembangunan.
Disampaikannya bahwa perbedaan tidak harus diposisikan sebagai sesuatu yang terus berhadap-hadapan. Melainkan dapat berjalan beriringan untuk mencapai kesuksesan bersama.
Karenanya, Bupati Muhdlor meminta peran dan kontribusi dari seluruh umat beragama. Tak terkecuali umat Hindu di Kabupaten Sidoarjo.
Ia berpesan kepada segenap umat Hindu untuk tidak merasa kecil hati karena menjadi kelompok minoritas. Ia menegaskan bahwa dirinya merupakan Bupati seluruh umat beragama.
“Jangan merasa inferior, minoritas, maupun terpinggirkan. Bupati panjenengan adalah bupati untuk semuanya,” tegas bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor ini.
Terkahir, Gus Muhdlor mengingatkan agar senantiasa waspada terhadap upaya untuk memecah belah masyarakat. Terutama dalam menghadapi tahun politik seperti ini.
Gus Muhdlor berharap Pemilu 2024 dapat menjadi pesta demokrasi yang seutuhnya. Sebagai wujud nyata dari dharma kepada agama dan negara.
“Acara ini dapat menjadi penyemangat bersama bagi masyarakat dalam menyongsong masa depan yang lebih baik dan harmonis,” tandasnya.