Liputanjatim.com – Janji kampanye menyediakan 100 ribu lapangan pekerjaan menjadi salah satu jurus jitu Calon Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab dengan sapaan Gus Muhdlor dalam menggaet pemilih.
Program tersebut adalah upaya untuk pengentasan kemiskinan dengan mengurangi jumlah pengangguran pada wilayah Kabupaten Sidoarjo yang kini berada diangka 4,72%.
Gus Muhdlor mengatakan bahwa mewujudkan 100 ribu lapangan kerja untuk warga Sidoarjo bukanlah suatu hal yang mustahil, sebab Sidoarjo sudah terkenal sebagai kota sejuta UMKM.
Program kerja tersebut sudah melalui kajian yang mendalam yang memungkinkan untuk terciptanya 100 ribu lapangan pekerjaan.
Hal lain yang mendukung dari program Gus Muhdlor salah satunya karena Sidoarjo saat ini sudah memiliki 6000 lebih industri. “Jadi angka terciptanya 100 lapangan pekerjaan sangat mungkin tercapai dalam kurung waktu sekitar 3,5 tahun ke depan,” katanya.
Program penyediaan lapangan kerja itu juga berkesinambungan dengan program kerja lainnya, yaitu bantuan permodalan untuk pelaku UMKM dan program 20 ribu UMKM naik kelas menjadi start-up baru.
Kedua program terserbut menjadi pendorong terciptanya lapangan pekerjaan pada wilayah Sidoarjo.
Optimisme politisi PKB tidak terlepas dari potensi ekonomi yang sudah ada dan menjadi kegiatan ekonomi atau industri kecil yang selama ini berjalan.
Industri rumahan seperti pembuatan sepatu, sandal, tas, topi dan industri kecil lainnya itu jika ada yang menopang dengan program bantuan modal bisa bergeliat menjadi start-up yang banyak menyerap tenaga kerja.
“Program permodalan UMKM akan menciptakan bangunan ekonomi yang luar biasa untuk masyarakat Sidoarjo,” katanya.
Lebih lanjut, Gus Muhdlor menjelaskan bahwa lapangan pekerjaan baru menjadi kebutuhan masyarakat Sidoarjo sebagai akibat dari dampak covid-19. Terjadinya arus PHK oleh perusahaan menyebabkan lonjakan jumlah pengangguran baru.
Kondisi yang demikian tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya resesi ekonomi, baik dalam lingkup regional (daerah) atau nasional.
“Mengatasi itu tidak ada jalan lain, selain menciptakan lowongan pekerjaan dan bantuan permodalan untuk UMKM,” sambungnya.