Liputanjatim.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar masih menjadi primadona warga Nahdliyin dalam kontestasi pemilihan presiden di 2024.
Setidaknya penggalan tersebut yang dimaksud pengamat politik Surokim, menyikapi banyaknya partai yang mendekati NU dalam mendompleng suara basis massanya.
“Pemilih NU banyak yang masih manut grubyuk samikna waatokna. Berpengalaman dalam pemilu ke pemilu membuat mereka punya pengalaman langsung, memilih yang dekat dengan patronnya yakni para kiai,” kata Surokim, Rabu (26/1/2022).
Sebagian warga Nahdliyin biasanya memang sering memakai rasionalitas dalam menentukan hak suaranya. Namun saat melihat sejarah politik NU, masyarakat cenderung akan memilih tokoh yang memang lahir dari kalangan NU sendiri.
“Namun, dibalik kesadaran dan rasionalitasnya itu biasanya ga tegaan, ga mentoloan sama tokoh dan partai yg punya sejarah dan kedekatan dengan NU. itu mungkin yang akan terjadi dengan Gus Muhaimin,” ujarnya.
Hal demikian, menurut Dekan Fisip Universitas Trunojoyo Madura tersebut, Gus Muhaimin masih dapat mengandalkan basis massa NU yang hampir mencapai 70 persen dari total jumlah muslim di Indonesia.
“Gus Muhaimin masih akan mendapat sambutan pemilih NU, apalagi kalau para patron kiai itu juga masih kuat, malah lebih memudahkan,” kata Surokim.
Lanjut Surokim, yang masih menjadi PR Gus Muhaimin saat ini, yakni bagaimana caranya dalam menkondisikan sebagian basis suara NU yang moderat perihal politik pilpres. Sebagian basis massa ini ia katakan, harus mendapat perhatian agar suaranya terjaga.
“Namun silent majority pemilih NU di level tertentu juga bisa menjadi moderat. Kadang-kadang pemilih NU bisa merubah. Jadi ya harus pandai-pandai merawat, membersamai dan juga memberi kontribusi untuk NU, itu salah satu kuncinya,” ujarnya.