Liputanjatim.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengapresiasi Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang berhasil menjadi salah satu daerah tercepat dalam menyelesaikan pendataan SDGs Desa.
Halim Iskandar meyakini, Kabupaten yang mendapatkan penghargaan utama pendataan SDGs Desa ini akan mampu menangani kemiskinan ekstrem di daerahnya dengan cepat.
“Apresiasi ini menunjukkan bahwa Bupati Rembang sangat faham pentingnya data level desa untuk menyelesaikan permasalahan. Dan permasalahan mendesak adalah terkait kemiskinan ekstrem,” ujarnya di Pendopo Bupati Rembang, Jumat (17/9/2021).
Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengatakan, pendataan SDGs Desa yang telah selesai akan digunakan sebagai basis data dalam menyelesaikan kemiskinan ekstrem di desa. Dalam data tersebut, semua warga miskin ekstrem di desa akan terdata secara detil.
Menurutnya, dengan begitu maka penyelesaian permasalahan kemiskinan ekstrem di desa dapat dilakukan dengan benar dan tepat sasaran. Untuk diketahui, Presiden RI Joko Widodo menargetkan tahun 2024 Indonesia terlepas atau nol persen dari kemiskinan ekstrem.
“Tidak perlu menunggu tahun 2024. Target kita untuk Rembang, tahun 2022 kita harapkan warga dengan kemiskinan ekstrem di rembang sudah selesai,” ujarnya.
Di samping itu, Gus Menteri juga mengapresiasi Kabupaten Rembang yang telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa hingga bulan ke 9. Menurutnya, keseriusan pemerintah dalam menyalurkan BLT Dana Desa akan sangat membantu menangani permasalahan ekonomi warga akibat pandemi covid-19.
“BLT Rembang sekarang sudah masuk bulan ke 9. Artinya semua yang berhak atas BLT Dana Desa sudah menerima sejak sekarang ini. Padahal September masih lama,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan, SDGs Desa yang dipelopori oleh Gus Menteri ini menjadi terobosan program pembangunan desa yang lebih terarah, terkonsep, dan terukur. Ia berharap, SDGs Desa menjadi pintu bagi percepatan pembangunan desa-desa di Rembang.
“Mudah-mudahan dengan terobosan ini bisa mengungkit kesejahteraan masyarakat, dan menjadikan Rembang sebagai daerah berkembang bahkan maju,” tandas Abdul Hafidz.