Gus Imin Siapkan 4 Strategi untuk Mengentaskan Kemiskinan

Menteri Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar.

Liputanjatim.com – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan komitmen pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Gus Imin, sapaan akrabnya, menyebut bahwa Kemenko PM telah merancang empat strategi utama untuk mempercepat pengentasan kemiskinan.

“Tren kemiskinan ekstrem selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pemerintah menargetkan akhir Desember 2026 sudah tidak ada lagi kemiskinan ekstrem di negeri ini,” ujar Gus Imin dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025).

Strategi pertama adalah skema graduasi kemiskinan. Pemerintahan telah memetakan masyarakat miskin ke dalam empat klaster, yakni miskin ekstrem, miskin, rentan miskin, dan siap graduasi.

Untuk kelompok miskin ekstrem, pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) lengkap serta pendampingan kelompok guna membentuk pola pikir. Sedangkan bagi yang miskin dan rentan miskin, mereka akan menerima bansos terbatas serta pendampingan usaha.

“Bagi yang sudah siap graduasi akan dikelompokkan dalam peer support group untuk mentoring bisnis jangka panjang,” jelas Gus Imin.

Strategi kedua adalah pemberdayaan melalui pengembangan masyarakat. Pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat dengan berbagai program yang mendorong kemandirian ekonomi.

Strategi ketiga adalah optimalisasi pembiayaan usaha. Pemerintah akan mendorong akses permodalan yang lebih luas bagi masyarakat miskin dan rentan miskin agar mereka bisa mengembangkan usaha secara berkelanjutan.

Strategi keempat adalah pemberdayaan melalui ekosistem program makan bergizi gratis (MBG) dan sekolah rakyat. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini guna mencegah lahirnya generasi miskin baru.

“Kebijakan pemberdayaan masyarakat memerlukan intervensi yang berkesinambungan sejak di fase miskin ekstrem hingga berdaya,” tambah Gus Imin.

Selain itu, Gus Imin menekankan pentingnya integrasi data kemiskinan dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar semua program pemerintah tepat sasaran.

“Melalui DTSEN, program pemerintah akan tepat sasaran dan pengentasan kemiskinan bisa berjalan lebih cepat,” tegasnya.

Gus Imin juga menuturkan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, angka kemiskinan yang saat ini berada di 8,57 persen diharapkan bisa ditekan menjadi 4,5-5 persen pada akhir periode 2029. Oleh karena itu, pemerintah akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Agar kebijakan pemberdayaan masyarakat efektif, perlu memperhatikan lokus intervensi (daerah prioritas penanganan kemiskinan) dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor publik, korporasi, dan perguruan tinggi,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here