LIPUTAN JATIM

Gunung Agung Siaga, PVMBG Tentukan Radius 7.5 Jarak Aman

Pemantauan aktivitas Gunung Agung oleh Polisi dan warga (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)

Amlapura, Liputanjatim.com Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menaikkan status Gunung Agung dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Itu tercatat sejak senin (18/9/2017), pukul 21.00 wita. Naiknya status Gunung tertinggi di Bali tersebut  tak terlepas dari hasil pantauan Pos Pengamatan Gunung api Agung yang terletak di Desa Rendang.

Belajar dari pengalaman tahun 1963, dimana batu besar terlontar di sekitar radius 7,5. oleh sebab itu, Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementrian ESDM, Gede Suantika menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau pengunjung agar tidak beraktivitas di seluruh area radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara, tenggara dan selatan-barat sejauh 7,5 kilometer.

Suantika menjelaskan, bahwa dengan kondisi aktivitas seperti saat ini, maka ketika terjadi letusan, potensi bahaya utama diperkirakan di area tubuh Gunung Agung yang berada di lereng utara, tenggara dan selatan. Ancaman bahaya secara langsung berada pada bagian utara, yakni aliran sungai Tukad Tulamben, Tukad Daya, Tukad Celagi yang berhulu di area bukaan kawah, Sungai Tukad Bumbung. Bagian Tenggara ada Pati, Tukad Panglan, dan Tukad Jabah. Sedangkan sebelah selatan Gunung Agung berpotensi terhadap bahaya aliran piroklastik dan lahar.

“Sejak beberapa hari terakhir, PVMBG mencatat peningkatan aktivitas gunung itu dengan terekamnya kegempaan vulkanik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik gunung itu saat ini dalam keadaan tidak stabil sehingga kemungkinan untuk terjadi letusan menjadi semakin meningkat,” katanya.

Pasca kenaikan status Waspada pada 14 September-18 September pukul 20.00 wita, tercatat 2 kali gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 480 detik dan 18 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2 mm hingga 10 mm dengan lama gempa 7 hingga 40 detik.

Selain itu tercatat 355 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-10 mm, S-P 0.9 – 2.5 detik dan  lama gempa 5-38 detik. Sempat juga sebanyak sembilan kali gempa tektonik lokal dengan lama amplitudo 6-8 mm, S-P 4.5 – 8 detit dan lama gempa 32-42 detik. Kemudian tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7-8 mm, S-P 12-16 detik dan lama gempa 47-71 detik. Sempat pula gempa terasa dengan magnitudo Md3.11 terekam pada senin pukul 19.02 wita dengan skala MMI II-III di pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Agung di Desa Randang.

Dengan bertambah banyaknya volume letusan Gunungapi Agung, sejak tadi malam, sejumlah warga dari Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karang Asem mulai ramai turun dari lereng Gunung Agung. Meraka Sudah membawa pakaian dengan menggunakan kendaraan. [awh]

Exit mobile version