Liputanjatim.com – Terkait pernyataan Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengenai kemungkinan koalisi dengan Demokrat untuk mengusung 33 calon di pilkada serentak pada 2020, mendapat tanggapan dari Ketua DPD Golkar Jatim.
Menurutnya, peluang koalisi dengan Demokrat Jatim kemungkinan akan terjadi di 8 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada. 8 Daerah itu diantaranya Kabupaten Ngawi, Pacitan, Kota Surabaya, Lamongan, Tuban, Kabupaten Malang, Sumenep dan Gresik.
“Karena di tingkat pusat itu sudah ada sinyal pasti, kita akan meningkatkan komunikasi di tingkat daerah. Dalam identifikasi saya yang mempunyai peluang untuk kerja sama dengan Partai Demokrat ya di daerah-daerah itu. Tapi kita sudah merestui komunikasi di tingkat DPD kabupaten/kota. Kalau provinsi masih terus berproses,” ungkap Ketua DPD Golkar M Sarmuji kepada wartawan, Sabtu (27/6/2020).
“Yang sudah pasti di Ngawi karena kemungkinan calon tunggal. Di Pacitan sudah dibicarakan hingga tingkat DPP. Kalau Surabaya calon yang didukung sama,” timpalnya.
Lebih lanjut Sarmuji memaparkan, meski proses koalisi dimungkinkan, namun surat rekomendasi masih belum turun. Saat ini yang baru turun yakni surat penetapan sementara. Seperti di Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Tuban, Ngawi, Lamongan.
Selain itu, menurut Sarmuji, ada beberapa daerah yang memiliki peluang koalisi antara partainya dengan Demokrat. Diantaranya Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Trenggalek. Karena, menurutnya proses komunikasi masih cair dengan partai-partai lainnya, terlebih Demokrat.
“Di sana masih belum jelas, komunikasi dengan seluruh partai masih cair. Kira-kira minggu depan DPP Partai Golkar dan DPP Partai Demokrat akan bertemu lagi di tingkat operasional. Nanti akan melanjutkan pembahasan daerah mana yang bisa dikoalisikan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Partai Demokrat Jatim Renville Antonio membeberkan, koalisi yang pasti dengan Golkar untuk sementara hanya Ngawi.
“Baru Ngawi, yang lain masih belum dibocorkan,” pungkas Renville secara singkat dan padat.