Liputanjatim.com – Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Fauzan Fuadi mengatakan bahwa debat kandidat calon kepala daerah lebih baik dari pada kampanye akbar dalam tahapan pemilihan kepada daerah. Hal tersebut disampaikan Fauzan kepada awak media ketika diminta untuk menanggapi rencana KPU menghapus kampanye akbar di pilkada 2020 tahun ini.
Fauzan mengatakan bahwa debat kandidat merupakan kesempatan besar calon kepala daerah menjabarkan visi-misi dan programnya lima tahun ke depan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat juga memiliki kesempatan untuk mengerti dan mengetahui kualitas dari calon kepala daerah.
“Debat kandidat lebih menarik karena secara tidak langsung mengarahkan pemilih atau masyarakat untuk memilih secara rasional, tertarik pada visi-misi dan program yang dibawa calon kepala daerah,” ungkapnya.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan PKB, Fauzan mengatakan bahwa kampanye akbar tidak mempengaruhi tingkat partisipasi publik dalam proses pemilu. Oleh karena itu, ia mendukung kebijakan KPU dalam menghapus kampanye akbar, terlebih legi di tengah wabah covid-19.
”Tingginya partisipasi pemilih tidak dipengaruhi oleh adanya kampanye akbar atau tidak ada kampanye akbar, namun lebih pada program dan kualitas calon,” sambungnya.
Terlebih lagi, kampanye akbar membutuhkan logistik yang cukup besar yang harus ditanggung oleh calon kepala daerah. Hal tersebut sangat merugikan calon kepala daerah yang berkualitas namun modal pas-pasan. “Hikmah dari pandemi ini tidak ada kampanye akbar, sebab kampanye akbar selama ini menguntungkan calon dengan dana unlimited,” pungkasnya.