Fatayat NU Situbondo Bentuk Tim Konselor, Ulfiyah: Fatayat sebagai Pendamping Perempuan

Liputanjatim.com – Kasus kekerasan pada perempuan dan anak terus meningkat di Situbondo. Setidaknya sejak awal bulan tahun 2024, Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A) Fatayat NU Situbondo menerima 19 pengaduan. Hal ini yang mendesak untuk segera membentuk Tim Konselor.

Sebelumnya telah dibentuk Pondok Konseling (POLING) dimasing-masing Pengurus Anak Cabang (PAC) atau tingkat kecamatan. Namun, ketersediaan konselor disetiap POLING membuat kewalahan. Menindak lanjuti hal itu, LKP3A Fatayat NU Situbondo segera membuat Tim Konselor yang dihadiri dari 27 peserta perwakilan seluruh kecamatan Situbondo.

“Semoga dengan adanya Workshop Darurat Konselor ini diharapan meningkatkan pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan yang nersifat gender pada perempuan dan anak. Karena memang seharusnya Fatayat sebagai Pendamping Perempuan” ujar Ulfiyah, saat ditemui di Gedung Fatayat NU Situbondo usai membuka Workshop “Darurat” Konselor(4/8/2024.

Fatayat memiliki pengurus hingga tingkat desa yang dapat membantu memaksimalkan gerakan LKP3A, Tim Konselor dan POLING nantinya dalam bentuk pencegahan berupa sosialisasi pada masyarakat. Selain itu dibantu kerjasama dengan perangkat desa, aparat dan dinas terkait yang sudah ada MoU dengan Fatayat akan lebih maksimal dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, sambung Ulfiyah.

Kuntisti’anah selaku Koordinator Bidang Advokasi, Hukum & Politik menyebutkan jika workshop ini baru permulaan, selanjutnya aka nada pelatihan-pelatihan yang akan menambah wawasan dan skill para calon konselor. “Karena tidak semua peserta Workshop lulusan sarjana psikologi atau psikolog, jadi butuh banyak dilatih dan jam terbang biar matang saat terjun mendampingi korban”.

Kuntisti’anah juga berharap setelah mengikuti pelatihan-pelatihan yang sudah disiapkan, nantinya kader Fatayat lebih menyentuh permasalahan yang ada di masyarakat khususnya kasus yang menyinggung perempuan dan anak. “Semoga setelah mengikuti tahapan-tahapan pelatihan konselor, bisa menjadi tim konser yg capable untuk menjadi pelopor kebaikan dan menjadi konselor yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya korban kekerasan yang ada di Situbondo”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here