SURABAYA, liputanjatim.com – Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak sudah bertekad bulat maju sebagai calon wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa, membuat dirinya harus rela dan ikhlas kehilangan status sebagai kader PDI-Perjuangan.

Emil mengaku hormat dan lapang dada terkait pemecatan yang dilakukan partai pengusungnya dalam Pilihan Bupati (Pilbup) Trenggalek 2015 lalu.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Trenggalek Emil Dardak saat menghadiri acara Seminar Internasional dari Malaysia dan Thailand dengan tema “Economic Development Based on Law and Enterpreneurship Perspective” di Kampus Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri, Sabtu (25/1/2017) pagi.

Menurut Wakil Bupati Trenggalek ini, setiap partai poitik mempunyai pandangan masing-masing, termasuk PDI-Perjuangan.

Maka dari itu dirinya sangat menghormati keputusan partai. Akan tetapi, dirinya sebagai kader yang sudah diantar duduk diatas kursi Bupati Trenggalek, dia tidak serta merta ‘meloncat’ begitu saja, tanpa pemberitahuan.

“Saya kulo nuwun ke seluruh partai yang mengusung saya di Trenggalek. Tujuh partai saya datangi. Kita sepakat saling menghormati langkah yang diambil partai, termasuk salah satu partai yang kurang berkenan. Enam partai memang mendukung saya, karena dulu memang nyurung (baca : mendorong) saya ke Wakil Gubernur,” kata Emil Dardak, Sabtu (25/11/2017).

Emil mengaku, dirinya sudah mendatangi langsung kepada tujuh partai politik pengusungnya. Dari ketujuh partai politik yang didatangi, keenamnya mendukung keputusan Emil. Tetapi hanya PDI Perjuangan yang berbeda sikap.

Bagi Emil, PDI-Perjuangan tetap sebagai partai politik yang membanggakan. Komitmen yang sudah dibuat dengan PDI-Perjuangan sewaktu nyalon Bupati Trenggalek lalu sudah dilaksanakan yaitu, membesarkan PDI-Perjuangan di Kabupaten Trenggalek dan memenangkan Pilkada. [Joe]