LIPUTAN JATIM

Elektabilitas PKB Naik, Jadi Pemecut Masifnya Konsolidasi Kader

Berita Jatim

Foto Istimewa

Liputanjatim.com – Baru-baru ini lembaga survei Charta Politika merilis survei nasional bertajuk Evaluasi Kebijakan Pemerintah dan Peluang Kandidat Capres-Cawapres 2024.

Dalam rilis ini, disebutkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus menunjukkan angka positifnya. Partai berembrio Nahdlatul Ulama ini barada di urutan ketiga dengan persentase elektabilitas 9,8%. Bahkan mengalahkan Partai Golkar yang mendapatkan elektabilitas 9,2 persen.

Menurut Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi. Angka tersebut menjadi pemecut bagi kader PKB agar terus meningkatkan elektabilitas partainya.

Untuk Jatim sendiri, Fauzan katakan, PKB memang mempunyai tingkat kepercayaan terbesar di Jatim, bahkan di periode 2014-2019 menempatkan sebagai partai pemenang.

“Di periode sebelumnya, kita adalah partai pemenang di Jatim. Kita optimis di periode selanjutnya PKB akan kembali menjadi partai pemenang. Karena gerilia kader dibawah terus kita tingkatkan,” kata Fauzan saat dikonfirmasi, Selasa (26/4/2022).

Ketua Fraksi PKB ini katakan, masih banyak pekerjaan bagi kader PKB, apalagi Ketum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar diusung berkontestasi pada Pilpres di 2024 mendatang. Hajat besar tersebut, ia tegaskan harus diamini dan diperjuangkan seluruh kader. Termasuk konsolidasi di akar rumput, demi meningkatkan elektabilitas kepartaian.

Secara keseluruhan, politisi dari dapil Bojonegoro-Tuban ini optimis, PKB akan menjadi partai pemenang di 2024 bakan secara nasional. Hal ini bisa dilihat dari elektabilitas kepartaian yang terus menaik. Dalam jangka waktu dua tahun kedepan, bukan berarti tidak mungkin PKB akan mengungguli dari semua partai yang ada.

“Usaha dan ikhtiar terus akan kita tunjukkan kepada masyarakat. Bahwasanya PKB adalah kader yang murni lahir dari masyarakat. Oleh karenanya kita akan senantiasa berada ditengah dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” tegasnya.

Seperti diketahui, Charta Politika merunut 16 nama partai politik yang dipilih responden. Hasilnya, PDIP memenangi suara paling banyak dengan tingkat keterpilihan 24,7 persen.

Kemudian menyusul di bawahnya ada Gerindra dengan tingkat keterpilihan 11,9 persen, dan PKB di posisi tiga dengan 9,8 persen.

Di posisi empat, ada Partai Golkar dengan pemilihan suara 9,2 persen, disusul PKS 7,7 persen, Demokrat 7 persen, Nasdem 5,1 persen, PPP 2 persen, PAN 1,5 persen, dan Perindo 1,1 persen.

Parpol lainnya mendapatkan suara relatif kecil, di antaranya Partai Gelora 0,3 persen, Partai Hanura 0,3 persen, Partai Ummat 0,2 persen, PSI 0,2 persen, PBB 0,1 persen, dan Partai Garuda 0,1 persen.

Exit mobile version