DPRD Sidoarjo Minta Relokasi Sekolah Terdampak Frontage Road Segera Dilakukan

Pariwara seputar kegiatan DPRD Kabupaten Sidoarjo

Liputanjatim.com – Pengerjaan proyek pembangunan Frontage Road Waru – Buduran terus dikebut oleh Pemkab Sidoarjo. Progres pembangunan saat ini sudah mencapai 60 Persen. Proyek yang diharapkan dapat mengurai kemacetan di Sidoarjo tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang.

Di Waru, lahan bakal jalur Frontage Road sudah mulai dibersihkan. Pemukiman warga, tempat ibadah umum, serta pemakaman desa sudah mulai dilakukan tahapan proses relokasi.

DPRD Sidoarjo mengingatkan agar tahapan proses relokasi juga dapat segera dilakukan terhadap sekolah yang terdampak pembangunan Frontage Road tersebut. Pasalnya, terdapat dua bangunan sekolah milik Pemkab Sidoarjo yang terdampak, yakni SDN 2 Waru dan SMPN 3 Waru.

Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih meminta proses relokasi kedua sekolah tersebut dapat berjalan efektif dan efisien. Diharapkan SMPN 3 Waru nantinya dapat direlokasi ke wilayah barat, sedangkan SDN 2 Waru dapat menempati gedung SMPN 3 Waru yang masih bisa digunakan.

Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih

“Gedung SMPN 3 Waru yang terdampak hanya bagian depannya saja. Harapannya nanti sisa gedung yang ada, bisa ditempati oleh SDN 2 Waru. Sedangkan SMPN 3 Waru nanti akan kita minta dapat direlokasi ke wilayah barat jalan raya,” ungkapnya.

Ia menuturkan bahwa Pemkab Sidoarjo mempunyai beberapa lahan di wilayah barat yang memungkinkan dijadikan lahan pengganti SMPN 3 Waru. Sejumlah aset daerah itu diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik.

Untuk itu, dirinya mengaku sedang menunggu hasil kajian Feasibility Study. “Kita tunggu hasil kajiannya bagaimana. Nanti kalau sudah keluar kan ketahuan lahan mana yang paling layak untuk ditempati,” ujar Ketua Fraksi PKB itu.

Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso sependapat dengan hal tersebut. Ia berharap pembahasan kajian dapat segera selesai di tahun ini sehingga awal tahun depan dapat segera dilakukan proses relokasi.

“Harapannya tahun depan kita sudah tahu lahan pengganti yang akan digunakan untuk relokasi SMPN 3 Waru dan dapat langsung direalisasikan,” ungkapnya.

Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso

Pelaksanaan relokasi, lanjut Bangun, harus dilakukan pada tahun depan. Hal ini untuk memastikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tidak terganggu. Jika nanti didapati proses relokasi molor, dikhawatirkan dapat berimbas kepada PPDB sekolah.

Untuk itu, ia memastikan bahwa relokasi sekolah tersebut termasuk program prioritas yang akan dimasukkan di APBD tahun depan.

“Kita prioritaskan untuk relokasi SMPN 3 Waru bisa masuk di tahun depan anggarannya agar dapat segera terealisasi” katanya.

Politikus PAN tersebut menuturkan harapan relokasi SMPN 3 Waru ke wilayah barat terkait tersedianya lahan Pemkab Sidoarjo yang memungkinkan untuk dimanfaatkan. Hal tersebut dinilai dapat mempercepat proses relokasi yang akan dilakukan.

“Kami minta untuk memanfaatkan lahan yang sudah ada saja. Karena jika hendak pengadaan tanah yang baru itu nanti prosesnya akan semakin lama,” ucap pria yang juga menjabat sebagai sekretaris DPD PAN Sidoarjo itu.

Selain itu, faktor pemerataan menjadi salah satu pertimbangan. Mengingat SMPN 1 Waru dan SMPN 2 Waru berada di wilayah timur. Dengan dipindahnya SMPN 3 Waru ke wilayah barat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zonasi di wilayah barat.

“Nanti kita tempatkan pada tempat yang bisa mewadahi tujuan zonasi di waru,” imbuhnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Rizza Ali Faizin menyampaikan bahwa lahan pengganti untuk SMPN 3 Waru nantinya harus benar-benar strategis. Selain itu, harus dipastikan tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya.

“Harus dipastikan juga bahwa aksesnya mudah dijangkau. Semuanya harus dipertimbangkan dengan baik demi keberlangsungan pendidikan yang nyaman dan kondusif,” ungkapnya.

Komisi D DPRD Sidoarjo Rizza Ali Faizin

Keberlangsungan pendidikan, masih menurut Rizza, sama pentingnya dengan pembangunan infrastrukstur. Jangan sampai kebutuhan pembangunan infrastuktur merugikan keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah.

“Semuanya harus bisa berjalan dengan lancar dan baik. Pembangunan frontage road tetap berjalan, tapi proses belajar mengajar tidak boleh berhenti,” ujar politisi muda PKB tersebut.

Diketahui, relokasi SDN 2 Waru dan SMPN 3 Waru saat ini tengah memasuki proses kajian kelayakan. Kajian tersebut mendapat gelontoran anggaran sebesar Rp. 50 Juta dari Perubahan Anggaran Keungan (PAK) 2022. Diharapkan dengan kajian tersebut, proses relokasi nantinya dapat berjalan dengan tepat sasaran.

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here