DPRD Jatim Prihatin Pengangguran Kelompok Gen Z sampai 14 Juta

Liputanjatim.com – Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Renny Pramana mengaku prihatin tingginya angka pengangguran dari kelompok gen Z dimana dikisaran 9 hingga 14 juta di Indonesia termasuk di Jawa Timur.

Politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan fenomena itu bisa dikatakan sebagai peringatan atau warning dari semuanya pihak, mulai dari pemerintah hingga semua masyarakat untuk mencapai target Indonesia emas di tahun 20245 mendatang. ” Harus dijadikan salah satu acuan untuk berusaha mengatasi untuk mengejar Indonesia emas mendatang, ” jelasnya, selasa (21/5/2024).

menurutnya, untuk mengatasinya pemerintah kedepan atau Presiden baru nantinya tidak hanya memprioritaskan tenaga kerja dari sektor formal saja, melainkan juga mendorong tenaga kerja di sektor informal karena sektor informal bisa sebagai garda terdepan mengatasi banyaknya pengangguran.

“Karena pengangguran terbanyak dari lulusan SMK dan SMA serta S 1 hendaknya Pemerintah mendorong ada sinergi antara Pendidikan, pelatihan dan kebutuhan dunia kerja, sehingga siswa tamat dari sekolah di tingkatannya bisa langsung kerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, ” terangnya.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut ada sejumlah faktor yang membuat banyak anak muda alias Gen Z menganggur. Salah satu faktornya adalah salah memilih sekolah dan jurusan.
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki berkata rata-rata waktu yang dibutuhkan seseorang yang baru lulus untuk mencari kerja adalah 6 bulan. Ketika seseorang salah memilih jurusan, kata dia, maka masa tunggu hingga mendapatkan pekerjaan akan semakin lama hingga 1 tahun.

Faktor salah jurusan inilah, kata dia, yang menjadi banyak anak muda Indonesia masuk golongan pengangguran tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET).”Kalau dia memang mempunya latar belakang yang cukup unik atau tidak cocok, bisa sampai 1 atau 2 tahun, NEET terjadi karena masalah ini,” kata Maliki.

Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada 7,2 juta pengangguran di Indonesia sampai Februari 2024. Dari jumlah ini, paling banyak adalah tamatan SMK dan SMA.Secara rinci, jumlah penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 214 juta orang. Dari jumlah itu yang tercatat sebagai angkatan kerja sebanyak 149,38 juta orang, tetapi yang terserap atau bekerja hanya 142,18 juta orang sehingga sisanya 7,2 juta orang masih menganggur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here