LIPUTAN JATIM

DPRD Jatim Minta Wisatawan Tak Memicu Kebakaran

Liputanjatim.com – DPRD Jawa Timur Habib Mahdi mengimbau agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran akibat musim kemarau.

Himbauan itu demi kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang kemarin terjadi tidak terulang lagi.

“Kami meminta kepada seluruh masyarakat sekitar dan wisatawan untuk tetap mejaga lingkungan. Tidak melakukan aktivitas yang memicu kebakaran, termasuk membuang putung rokok sembarangan,” kata Habib Mahdi, Senin (24/6/2024).

Legislatif dari Dapil Probolinggo-Pasuruan tersebut, dalam cuaca panas yang ekstrem ini memang sangat rawan terjadi kebakaran. Bahkan gesekan antar ranting-ranting kering pun bisa memicu munculnya si jago merah ini. Oleh sebab itu, pengelola tempat wisata memberikan edukasi dan pengawaaan kepada wisatawan yang datang.

“Jadi, diharapkan tidak membawa alat-alat yang bisa memercikkan api. Apalagi ini kan momen liburan sekolah yang dipastikan tingkat kunjungan wisatawan pasti meningkat,” jelasnya.

“Harus ada pengawasan secara khusus. Karena sekarang ini lagi padat-padatnya wisatawan dan pengawasan lebih diperketat lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali terbakar lagi. Kali ini, kobaran api menjalar di Kawasan Gunung Batok, Desa Wonokitri, Kec. Tosari, Kabupaten Pasuruan.

BPBD Jatim pun kembali mereaksi cepat dengan menerjunkan tim ke lokasi kejadian, dengan membawa peralatan pemadaman, seperti,  gepyok, jetshutter, truk tangki dan pompa alkon.

Bersama Tim Gabungan dengan  BPBD Kabupaten Pasuruan, BPBD Kabupaten Probolinggo, Tim TNBTS,  TNI Polri dan relawan Masyarakat Peduli Api (MPA), TRC BPBD Jatim turut berjibaku melakukan pemadaman api di lokasi kejadian.

Selain dengan gepyok dan ranting pohon, pemadaman kali ini juga dilakukan dengan penyemprotan air, termasuk dengan jetshooter, seperti yang dilakukan TRC BPBD Jatim.

Namun, lantaran angin yang berhembus di lokasi kejadian begitu kencang, kobaran api pun cepat menjalar hingga ke puncak Gunung Batok dan terus meluas ke sisi barat. Hingga berita ini ditulis, petugas telah bisa mengendalikan api, namun pengecekan terus berlangsung memastikan tidak ada lagi percikan api yang terjadi.

Exit mobile version