LIPUTAN JATIM

DPRD Jatim Minta Pemprov Proaktif Jaga Harga Pangan di Bulan Ramadhan

Liputanjatim.com – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Daniel Rohi, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk lebih proaktif dalam mengelola stok dan harga bahan pangan di bulan suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 2024.

Ia menekankan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi. Terutama di saat-saat penting seperti di bulan puasa dan Hari Raya Idulfitri.

“Jangan sampai kekurangan-kekurangan (bahan pangan) ini justru menghambat mereka untuk berpuasa dan juga bersuka cita di Hari Raya Idulfitri,” kata Daniel Rohi di Gedung DPRD Jatim, Selasa (19/3/2024).

Daniel Rohi mengungkapkan kekhawatirannya atas kekurangan bahan pangan yang dapat menghambat ibadah puasa dan kegembiraan masyarakat menyambut lebaran Idulfitri.

“Oleh sebab itu kita dorong supaya operasi-operasi pasar itu lebih intensif dilakukan. Bila perlu dua kali lipat. Uang yang ada pun kita belanjakan untuk kepentingan rakyat,” ujar Daniel.

Menurut dia, situasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan yang dihadapi masyarakat, memerlukan tindakan pemerintah yang lebih tegas. Terlebih, Provinsi di Jawa Timur dikenal sebagai lumbung pangan nasional.

“Karena sekarang ini, kondisi masyarakat kita lagi susah. Jangan sampai kita di Jawa Timur, terkenal sebagai lumbung pangan nasional justru rakyat kita mengalami kekurangan di saat mereka (rakyat) perlukan,” tegas dia.

Politisi PDI Perjuangan itupun meminta supaya manajemen stok dan bahan pangan kembali dievaluasi. Sebab, pihaknya berpandangan bahwa kelangkaan bahan pangan yang terjadi setiap tahun, menunjukkan kegagalan dalam melakukan prediksi dan menyediakan stok yang cukup.

“Oleh sebab itu operasi pasar harus dilakukan dan kita sebagai DPRD tentu sangat mendorong, diperbanyak. Berkoordinasi dengan kabupaten/kota juga untuk melakukan operasi pasar. Jadi ini bukan masalah provinsi saja, tapi masalah kabupaten/kota,” ucap dia.

Bahkan, kata dia, pemerintah pusat pun seharusnya juga proaktif dalam menyikapi kelangkaan dan kenaikan harga pangan yang terjadi setiap tahun.

“Walaupun merasa kecewa tapi ada informasi bahwa impor beras sudah turun di Mayangan (Probolinggo). Kalau memang itu terjadi, segera didistribusikan ke masyarakat. Supaya masyarakat mendapatkan manfaat dalam kondisi susah seperti ini,” pintanya.

Di lain lain, Daniel Rohi kembali meminta Satgas Pangan agar bekerja lebih keras lagi dalam melakukan pengawasan distribusi pangan. Ia pun berharap, musim panen tahun ini bisa memberikan hasil yang lebih maksimal.

“Tapi yang lebih penting lagi menurut saya, kelangkaan pangan, harga pangan naik ini petani sejahtera tidak. Kalau petani tidak sejahtera kita menangis, artinya sia-sia kan,” ujar dia.

“Kalaupun pemerintah mau beli pangan, beli dengan harga mahal di petani. Artinya, petani pun mendapat keuntungan maksimal, di saat-saat ini kan harusnya mereka (petani) bersuka cita, karena harga beras mereka hargai,” lanjut dia.

Makanya, Daniel meminta Pemprov Jatim supaya agar lebih proaktif. Pun demikian, Satgas Pangan juga harus bekerja lebih keras lagi dalam melakukan pengawasan bahan pangan.

“Pengawasan harus diperketat, operasi pasar diintensifkan dan itu harus terkoordinir. Jangan sampai operasi pasar jatuh ke orang tertentu. Jangan sampai operasi pasar sudah diborong juga,” tandasnya.

Exit mobile version