DPRD Jatim Minta Pemerintah Evaluasi Pendistrian Pupuk Bagi Petani

Liputanjatim.com – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Erji Bintoro meminta Pemerintah Provinsi Jatim dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar mengevaluasi distribusi pupuk ke setiap daerah.

Erji mengatakan, ada berbagai macam problem kelangkaan pupuk bagi petani di berbagai daerah di Jatim. Salah satunya bukan karena stok pupuk yang tidak cukup, namun distribusi pupuk ke setiap daerah masih ada kesalahan.

“Hasi akhir di bulan Desember hingga Januari ini, penyaluran pupuk di Jawa Timur ini, akhirnya terjadi ada kekurangan. Ada yang kelebihan, ada kabupaten di daerah Madura itu serapannya kecil, akhienya terjadi surplus pupuk. Sedangkan di daerah lain kekurangan pupuk,” kata Erji saat dikonfirmasi, Selasa (25/1/2022).

Untuk menanggulangi kesalahan seruta di tagun 2022, Erji meminta adanya riset terlebih dahulu akan kebutuhan pupuk di setiap daerah, sebelum dilakukan pendistribusian. Karena, ia katakannkebutuhan pupuk di setiap daerah berbeda-beda dengan berbagai macam masa tanam.

“Itu kan proses perencanaan di awal yang kurang baik. Ini kan sudah 2022, kami berharap ada semacam evaluasi penyerapan pupuk di 2021. Untuk pelakanaan di 2022 harus balance. Jadibya bukan daerah sana surplus di daerah lain malah tidak ada,” kata mantan politisi PDI Perjuangan ini.

Anggota Dewan dari Fraksi PKB Jatim ini menuturkan, pendistribusian pupuk selama ini berpaku berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK). Namun yang patut diingat, ada pertimbangan lain yang harus dilakukan selain pertimbangan RDKK. Butuh riset lanjutan agar tidak terjadi kejomplangan dalam pendistribusian nantinya. Seperti pendistribusian pada saat waktu masa tanam.

“Itu kan berdasarkan RDKK baku lahan cuma proses masa tanam harus juga di hitung. Proses perencanaan alokasi pupuk itu tetap berdasarkan usulan, tapi juga lebih detail lagi berdasarkan masa tanaman atau sebagainya. Dan variablel yang dipertimbangkan, agar tidak terjadi sini kurang, sana lebih itu, perlu perencanaan melibatkan semua sektor,” ujar pria asal Kediri Raya ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here