Liputanjatim.com – komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Renny Pramana terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur lewat APBD Provinsi Jatim di tahun 2023 – 2024.

Salah satunya yang menjadi fokusnya yakni menekankan angka stunting di Jatim. Yang tentunya ia mengatakan, butuh juga gerakan dari semua pihak.

“Disisa jabatan menjadi DPRD Jatim ini,kami ingin memberikan manfaat kepada masyarakat dengan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat lewat APBD 2023 dan R APBD 2024,” kata Reni saat dikonfirmasi, Sabtu 30 September 2023.

Ia berharap, aspirasi yang diperoleh dari kinerja legislatif dapat didengarkan dan dilaksanakan oleh Pemprov Jatim.

“Apalagi memasuki tahun politik ini kinerja komisi E semakin dihargai oleh masyarakat, karena komisi E ini benar – benar bekerja untuk masyarakat,”katanya.

Dari kacamatanya, persoalan stunting memang harus menjadi atensi bersama yang harus secepatnya ditangani. Pasalnya, untuk menyiapkan generasi emas 2045, harus dimulai dari penanganan dini seperti memangkas persoalan stunting.

“Tidak hanya melalui imbauan saja mari kita turunkan stunting, kemudian stunting harus sesuai prevelansinya dibawah 14 persen secara nasional. Tapi Bagaimana pencegahan secara langsung stunting tersebut dengan aksi,” ujarnya.

Politisi PDIP ini menuturkan, salah satu cara agar stunting bisa turun yakni dengan mencegah pernikahan dini. Pernikahan dalam usia yang belum matang menjadi sebab stunting terus terjadi.

Menurutnya, tumbuh kembang anak dimulai masih dalam kandungan sehingga sangat penting untuk diperhatikan oleh ibu hamil agar selalu menjaga kesehatan dan asupan gizinya.

“Jangan sampai ada pernikahan dini ini harus dicegah semua pihak. Karena munculnya stunting ini karena adanya pernikahan dini tesebut,” jelasnya.

“Maka itu kami juga meminta kepada Pemprov Jatim bergotong royong dan bekerjasama intensif bersama kab/kota di Jatim untuk menurunkan dan menekan angka stunting tersebut,” pungkasnya.