DPRD Jatim Minta Ada Tambahan Armada untuk Lebaran Selanjutnya

Liputanjatim.com – Hirup pikuk pasca lebaran Idul Fitri 2024 bisa dikatakan telah usai, pemudik telah kembali kepada aktivitas hariannya di daerah ratau.

Namun monitoring dan evaluasi (Monev) khususnya kepada angkutan lebaran 2024 perlu dilakukan, agar hal-hal yang masih dinilai kurang tidak terjadi lagi di moment lebaran selanjutnya. Seperti yang ditunjukkan komisi D DPRD Jawa Timur.

Pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Jatim menggelar rapat monev angkutan lebaran 2024 bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim 2024, Selasa 23 April 2024.

Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono menilai pelaksanaan mudik di Jatim relatif lancar tidak ada persoalan berarti, ia pun mengapresiasi terciptanya kondisi tersebut. Hanya saja, politisi Demokrat itu meminta agar Pemprov terus meningkatan upaya pada tahun depan. 

“Sudah bagus kerjasama mudik lebaran yang dilakukan dishub dan PU Bina Marga Jatim pada tahun 2024, kedepannya kerjasama ini dipertahankan,” katanya.

Pihaknya juga menyampaikan, ada antusiasme masyarakat terhadap mudik gratis yang luar biasa pada tahun 2024 ini. Komisi D meminta meminta agar pemerintah provinsi Jawa Timur menambah armada angkutan mudik gratis pada tahun depan.

Pada lebaran 2024, ada 96 armada bus AKDP gratis dengan tujuan 20 kabupaten/kota yang disediakan Dishub Jatim sebelumnya. “Tentu harapan kami, ada tambahan armada tahun depan dan harus meningkatan pelayanan,”pungkasnya.

Hal yang sama dikatakan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim M Ashari, ia meminta agar upaya sosialisasi massif juga dilakukan. Hal ini berlaku untuk seluruh moda transportasi angkutan lebaran. Sebab, Ashari mengaku banyak mendapat keluhan dari masyarakat.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Jatim, Ainur Rofiq menjelaskan, secara umum pantauan arus mudik dan balik pada momen lebaran tahun ini memang relatif lancar. Meski demikian, Dishub juga menyadari permintaan tambahan angkutan gratis juga diharapkan masyarakat.

“Memang permintaan untuk mudik gratis baik yang AKDP maupun AKAP itu banyak permintaan. Karena kita armadanya terbatas makanya masyarakat Jawa Timur yang ada di Jakarta dan mau mudik banyak yang tidak terakomodir,”pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here